Mohon tunggu...
Nafisa Hana Sholihah
Nafisa Hana Sholihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Kalijaga

seorang mahasiswi biasa yang sedang berusaha menyelesaikan tugasnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Teori Neofungsionalisme Jeffrey C. Alexander

11 Desember 2022   19:17 Diperbarui: 11 Desember 2022   19:19 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jeffrey Charles Alexander merupakan salah satu ahli teori sosial terkemuka di Amerika. Ia lahir di Amerika Serikat pada tanggal 30 Mei 1947. Jeffrey C. Alexander menyelesaikan pendidikannya di Harvard pada tahun 1969 dan Barkeley University California pada tahun 1978. Saat ia menempuh pendidikannya, ia berpartisipasi dalam gerakan protes mahasiswa di Harvard College dan Barkeley University California. Gerakan tersebut yang membuat perhatiannya pada teoritis muncul. Pada tahun 1978 ia menjadi dosen di Universitas California, Los Angeles dan pada tahun 2001 ia mengajar di Yale University. Ia menjadi professor sosiologi di beberapa universitas dan menjadi co-direktur pusat kebudayaan sosiologi hingga memenangkan penghargaan Clifford Geertz Award dengan kategori artikel terbaik pada Sosiologi Budaya tahun 2008. Ia juga mendapatkan Yayasan Mattei Dogan Prize Mary atas pengakuan prestasi seumur hidup  oleh Asosiasi Sosiologi Internasional.

Jeffrey C. Alexander ialah pendiri pemikiran sosiologi yaitu neofungsionalisme. Neofungsionalisme hadir sebagai kelanjutan dan kritik dari teori fungsionalisme struktural. Jeffrey C. Alexander tidak setuju struktur fungsional terlalu menekankan pada masyarakat manusia yang bersifat stabil dan terintegrasi secara fungsional sehingga melupakan bahwa konflik akan selalu hadir di kehidupan masyarakat. Fungsionalisme struktural terlalu menekankan adanya harmoni pada masyarakat.

Dalam buku "Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma" yang ditulis oleh Prof. Dr. I. B. Wirawan terdapat empat tawaran neofungsionalisme. Pertama, kesautuan dan interaksi masyarakat membentuk pola yang menciptakan adanya diferensiasi. Kedua, menaruh perhatian pada aksi dan order, neofungsionalisme memberikan cakupan yang luas. Ketiga, mempertahankan kepentingan integrasi yang menekankan kemungkinan sosial, tak hanya fakta sosialnya saja. keempat, perubahan sosial yang berasal dari ketegangan individu atau masyarakat. Dalam buku tersebut disebutkan juga bahwa Jeffrey C. Alexander mengutamakan keseimbangan aksi dan order. Teori aksi diartikan sebagai apakah aksi tersebut dapat diterima secara rasional atau tidak, sementara order diartikan sebagai hasil dari norma kolektif individu. Aksi dan order merupakan dua hal yang tidak bersinggungan.

Dalam pemahaman saya, teori neofungsionalisme merupakan teori yang mengkritik teori fungsionalisme struktural, tak selamanya dalam masyarakat semua berjalan sebagaimana yang diharapkan. Ada kalanya masyarakat mengalami bentrokan bahkan tak jarang terjadinya konflik. Contoh yang saya ambil adalah lembaga pendidikan, dimana pemerintah maupun sekolah swasta menyediakan sekolah atau kampus yang bertujuan untuk memajukan pendidikan masyarakatnya. Berbagai lembaga pendidikan berusaha mengintegrasikan masyarakat agar memiliki sarana dalam mencari pengetahuan. Namun, tak semua dunia pendidikan selalu berjalan lancar, terkadang ada masyarakat atau oknum nakal yang berusaha menghancurkan keseimbangan dunia pendidikan, seperti anak didik yang nakal, tak mau diatur, dan pengurus lembaga pendidikan yang korupsi atau semacamnya. Lembaga pendidikan pasti bertujuan menstabilkan pendidikan agar terintegrasi secara fungsional, namun tak dilupakan bahwa konflik pasti akan selalu hadir di masyarakat yang membuat disintegrasi pada lembaga tersebut.

Referensi :

Suhastini, N. (2015). Teori Jeffrey Charles Alexander.

Wirawan, P. D. (2012). Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma. Jakarta: Prenadamedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun