Jurnalistik.co, (13/04)- Desa Kajen di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memperlihatkan perpaduan unik antara Islam dan kebudayaan Jawa melalui Tradisi 10 Suro. Tradisi ini didedikasikan untuk menghormati tokoh sufi terkemuka, Syekh Ahmad Al-Mutamakkin, yang dianggap sebagai penyebar Islam di wilayah Pati dan Desa Kajen.
Setiap tahun pada tanggal 6-11 Suro, masyarakat Desa Kajen menggelar rangkaian acara ritual di makam pesarean Syekh Ahmad Al-Mutamakkin. Acara ini meliputi pembacaan Al-Quran, pelelangan, dan tahlil khoul sebagai wujud penghormatan terhadap tokoh yang dihormati sebagai wali Allah.
Tradisi ini bukan sekadar serangkaian ritual keagamaan, tetapi juga merupakan warisan budaya yang telah dilestarikan secara turun-temurun. Bahkan, tradisi ini telah menarik perhatian peziarah dari luar daerah yang datang untuk berziarah dan berdoa di makam Syekh Ahmad Al-Mutamakkin.
Kehadiran Tradisi 10 Suro tidak hanya penting secara budaya, tetapi juga memiliki potensi sebagai objek pariwisata spiritual yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Kajen. Pedagang kaki lima di sekitar desa juga mendapatkan manfaat dari kunjungan para peziarah, memberikan dampak ekonomi yang positif bagi komunitas lokal.
Tradisi ini menunjukkan bagaimana kehidupan beragama dan kebudayaan lokal dapat berdampingan harmonis, sambil memelihara dan menghormati warisan budaya yang berharga bagi masyarakat Desa Kajen.
