Mohon tunggu...
Filsafat

Kehendak Manusia Sendiri dalam Melakukan Segalanya

5 Oktober 2018   07:03 Diperbarui: 7 Oktober 2018   15:15 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pengertian Qadariyah

Pengertian Qadariyah secara bahasa ialah kata yang berasal dari kata bahasa Arab yaitu “qadara” yang mempunyai beberapa arti, di antaranya adalah kuasa, mampu, memuliakan atau mulia, ketentuan akan ukuran dan menyempitkan.

Menurut istilah, Qadariyah adalah kelompok yang menolak qadar atau ketetapan dari Tuhan, yakni kelompok yang tidak percaya dengan adanya ketetapan Tuhan terhadap segala urusan/perkara. Mereka menolak kepercayaan bahwa Allah SWT yang telah menetapkan segala urusan sebelum diciptakan. Manusia bebas dan merdeka menentukan nasib perjalanan hidupnya, bahagia atau sengsara, menjadi orang sesat atau mendapat hidayah-Nya, memilih surga atau pun neraka. Aliran Qadariyah ini berpegang pada kebebasan manusia memilih dalam tindakannya dan merdeka dalam berkehendak.(Burhanuddin, 2016:87-88)

Aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya. Ia dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa aliran Qadariyah digunakan untuk nama aliran yang memberi penekanan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam mewujudkan perbuatan-perbuatannya.

Dalam hal ini, Harun Nasution turut menegaskan bahwa kaum Qadariyah berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar Tuhan. Seharusnya, sebutan Qadariyah diberikan pada aliran yang berpendapat bahwa qadar telah menentukan segala tingkah manusia yang baik maupun yang jahat. Sebutan tersebut telah melekat pada aliran yang percaya bahwa manusia mempunyai kebebasan atau kemerdekaan dalam berkehendak.(Rozak & Anwar, 2016:87-88)  

Latar Belakang Munculnya Qadariyah

Ada perbedaan pendapat mengenai latar belakang kemunculan aliran Qadariyah, di antaranya adalah :

Menurut Harun Nasution kemunculan Qadariyah erat kaitannya dengan masalah perbuatan manusia bahwa manusia mempunyai kemerdekaan dan kebebasan dalam menentukan perjalanan hidupnya. Berbeda dengan Jabariyah, aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia dapat berbuat sesuatu dan meninggalkannya atas kehendaknya sendiri. Manusia mempunyai qudrah (kekuatan) untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk kepada qadar Tuhan.

Ibnu Taimiyah mengemukakan sejarah timbul paham Qadariyah ini muncul sebelum paham Jabariyah. Paham Qadariyah muncul pada periode terakhir sahabat, yaitu ketika timbul perdebatan tentang qadar atau ketetaan Tuhan.

Menurut Ibnu Nabatah, ia adalah seorang ahli penulis kitab “Syahral ‘Uyun” mengatakan bahwa orang yang mula-mula mengembangkan paham Qadariyah adalah seorang penduduk Irak. Pada mulanya, ia seorang Nasrani kemudian masuk Islam dan akhirnya menjadi Nasrani lagi. Dari orang inilah Ma’bad Al-Juhani dan Ghailan Al-Dimasiqi menagmbil paham Qadariyah.

Senada dengan pendapat diatas, Abu Zahrah lebih cenderung tidak merinci dan tidak memastikan asal timbul dan berkembangnya paham Qadariyah. Menurut Abu Zahrah, para ahli sejarah pemikiran islam telah meneliti dan mengkaji lebih jauh mengenai siapakah sebenarnya yang pertama kali mengajarkan paham ini, di daerah mana timbul dan berkembang. Hanya saja pedoman umum yang dapat dijadikan pegangan adalah bahwa Bashrah dan Iraklah tempat timbulnya dan tempat berkembangnya paham Qadariyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun