Mohon tunggu...
Nafilah Fauzunnida
Nafilah Fauzunnida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Math Education'19

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keunikan Kelomang Darat

22 April 2020   23:23 Diperbarui: 22 April 2020   23:20 6286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelomang si hewan lucu satu ini sangat digemari anak-anak. Hewan yang sering kita lihat di pesisir pantai ini, ternyata memiliki keunikan. Tubuhnya yang mungil dan menggemaskan membuatnya terlihat menarik. Apalagi dengan variasi cangkang yang berbagai bentuk dan warna menambah daya tarik dari si kelomang.

Kelomang atau kepiting hermit adalah hewan yang termasuk ke dalam kingdom Animalia, filum Arthropoda, subfilum Crustacea (udang-udangan), kelas Malacostraca, dan berordo Decapoda. Kelomang dibagi menjadi dua kelompok spesies, yaitu kelomang darat yang hidup di pesisir pantai dan kelomang laut yang hidup di daerah pasang surut perairan laut.

Kelomang darat memiliki keunikan pola hidup yang teratur dalam kesehariannya. Seekor induk kelomang dapat bertelur hingga 1.000 butir. Banyak sekali bukan? Selama masa subur si induk, ribuan dari sel telur yang dihasilkan membentuk gumpalan yang menempel pada  sejumlah serabut yang berada di permukaan luar abdomen atau bagian perut si induk kelomang. Setelah beberapa hari sel telur tersebut dibuahi, larva yang siap menetas dibiarkan tersapu ombak dan dilarung ke laut oleh induknya.

Selain itu, keunikan lain dari si lucu umang-umang atau lebih sering dikenal dengan kelomang ini mengalami empat sampai enam tahap metamorfosis. Dua tahap pertamanya adalah nauplius dan protozoea yang terjadi semasa dalam telur. Larva umang-umang kebanyakan menetas pada tahap ketiga yaitu zoea. 

Setelah beberapa kali larva umang-umang berganti kulit, masuklah ke tahap larva akhir, yaitu megalopa. Setelah tubuh terbentuk sempurna, kelomang mulai mencari cangkang dari siput laut yang telah mati, tempurung kelapa, atau benda apa saja yang membuat si kelomang nyaman sebagai tempat bertahan hidup dari pengaruh perubahan kondisi lingkungan dan untuk melindungi diri dari serangan predator.

Terlahir dengan tubuh lunak tanpa cangkang, membuat kelomang harus ekstra hati-hati dalam pemilihan cangkang. Cangkang yang cocok adalah yang sesuai dengan ukuran tubuhnya, tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil. Nah, pada masa seperti inilah terjadi kompetisi perebutan cangkang dengan sesama kelomang. 

Cangkang yang diincar adalah cangkang bekas siput laut yang telah mati. Selain mencari cangkang, kelomang darat juga bersembunyi dibalik dedaunan atau mengubur diri ke dalam pasir untuk menghindari predator dan dari bahaya apapun yang mengancam. Inilah salah satu sebab yang membuat kita tidak dapat bertahan lama ketika memelihara kelomang, karena beberapa kelomang yang berukuran sama jika menempati satu tempat secara bersamaan, maka akan terjadi perkelahian untuk memperebutkan cangkang baru hingga ada salah satu yang kalah bahkan bisa sampai mati. Sedih jadinya L

Nah itu tadi adalah keunikan-keunikan dari si imut umang-umang yang sering kita jumpai di pesisir pantai. Apakah kalian tertarik untuk memeliharanya? Tentu saja kita dapat memeliharanya. Dengan menyediakan crabitat yang serupa dengan habibat aslinya, pasti akan membuat si umang-umang darat ini akan betah di rumah barunya kelak. 

Oh iya satu lagi, kelomang adalah hewan omnivore, namun sangat menyukai buah-buahan,  jadi jika kita ingin memeliharanya, pastikan kebutuhan nutrisinya tercukupi ya, dan juga sediakan cangkang baru yang ukurannya lebih besar dari ukurannya yang sekarang. Karena si kelomang ini tidak tumbuh besar bersama cangkangnya. Jadi dia harus mencari rumah baru untuk melindungi abdomennya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun