Mohon tunggu...
Nafilah Fauzunnida
Nafilah Fauzunnida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Math Education'19

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pancasila sebagai Sistem Filsafat dan Hakikat Nilai-nilai dalam Sila Pancasila sebagai Sistem Filsafat

16 April 2020   14:34 Diperbarui: 14 Juni 2021   06:32 31996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pancasila sebagai Sistem Filsafat dan Hakikat Nilai-nilai dalam Sila Pancasila sebagai Sistem Filsafat. | Kompas

Assalamu'alaikum Wr Wb

Dalam artikel ini akan membahas mengenai pancasila sebagai sistem filsafat dan hakikat-hakikat sila-silanya, "Pancasila adalah dasar negara yang akan menjadi pilar penyangga bangunan arsitektural yang bernama Indonesia" kalimat tersebut saya kutip dari pidato Presiden ketiga RI alm B.J. Habiebie pada tanggal 1 Juni 2011. 

Baca juga: Peran Keluarga dalam Membentuk Generasi Pancasilais

Jadi sudah jelas, yang namanya penyangga tidak mungkin dapat berdiri kokoh hanya dengan satu sila saja, pasti ada keterkaitan antara satu dengan lainnya. jadi dalam artikel ini, akan kira bahas, apa itu arti pancasila sebagai sistem filsafat? apa sih hakkat-hakikat dari sila-sila pancasila itu sendiri sebagai sistem filsafat?

Baca juga: Nilai-nilai Pancasila, Benteng Milenial Bangsa

Pancasila sebagai sistem filsafat adalah satu kesatuan yang bulat dan utuh antara sila yang satu dengan sila lainnya agar mencapai suatu tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Sila - sila Pancasila sila menunjukkan suatu rangkaian bertingkat yang tersusun secara sistematis. Sistem filsafat di dalam pancasila ini terdapat hakikat sila-sila Pancasila yang terkait antara satu dengan sila lainnya 

Baca juga: Pancasila Itu Apa?

Hakikat nilai-nilai sila pancasila sebagai sistem filsafat adalah sebagai berikut:

  1. Sila pertama (Ketuhanan yang Maha Esa) : Keyakinan bahwa mempercayai adanya Tuhan sebagai prisip utama yang menjadi landasan adanya tanggung jawab.
  2. Sila kedua (Kemanusiaan yang adil dan beradab) : Sifat kodrat lahiriah dari manusia, bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup secara individu. Menjunjung tinggi asas kemanusiaan dan tata karma sesuai kepribadian bangsa Indonesia
  3. Sila ketiga (Persatuan Indonesia) : Semangat kebangsaan, rasa cinta tanah air yang tertanam di hati masyarakat Indonesia demi menjaga persatuan bangsa Indonesia.
  4. Sila keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan dan perwakilan) : Keputusan yang diambil ketika menemui suatu permasalahan melalui musyawarah mufakat yang disepakati dan dijalankan semua anggota. Bukan mengambil pendapat mayoritas dan mengesampingkan pendapat minoritas. Menghargai semua usul yang ada dan mengambil keputusan sebagai jalan terbaik atas permasalahan yang ada.
  5. Sila kelima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) : Menjung tinggi keadilan dalam berbagai aspek demi menegakkan hukum tanpa memandang bulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun