Pernahkah kamu berantem dengan temanmu?
Teman merupakan orang yang berpengaruh untuk hidup kita. Mengapa?
Karena selain orangtua, teman adalah orang yang bisa dipercaya selain keluarga, orang yang bisa dijadikan tempat untuk curhat.
Selain itu, teman juga bisa memberikan dampak yang signifikan buat kita. Entah itu buruk atau baik, tapi dari sisi manapun kita harus dapat memilah mana yang tepat untuk kita.Â
Dalam menjalin hubungan pertemanan, tidaklah selalu berjalan mulus. Karena dalam pertemanan juga banyak lika liku yang terjadi. Dikarenakan perbedaan pemikiran dan sifat-sifat yang berbeda itulah yang sering kali menjadi pemicu perselisihan.Â
Mulai dari hal kecil bisa memicu perselisihan yang akan berujung pada pertengkaran yang hebat. Tetapi dalam suatu pertemanan ada hal yang aneh, apabila sudah bertengkar bisa dalam hitungan menit berbaikan kembali, dan juga bisa saja menjadi musuh abadi. Semua tergantung dari sikap keduanya, terkadang mengalah juga belum pilihan yang tetap.
Pernahkah kalian merasa bahwa sendiri itu mungkin lebih menyenangkan?
Terkadang menyendiri itu merupakan hal yang dibutuhkan oleh semua orang, karena dengan menyendiri kita akan merasakan ketenangan dari kesunyian hiruk pikuk yang ada.Â
Bisa lebih mengekspresikan diri, karena terkadang jika bersama teman kita sebatas mengikuti apa yang dimau olehnya sampai apa yang kita mau terabaikan. Terlalu sering mengabaikan apa yang diinginkan terkadang membuat kita lupa dengan diri sendiri.Â
Dari pertemanan itu kita dapat disebut pro sosial. Karena ita berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Bagi yang suka dengan menyendiri dapat disebut anti sosial, walaupun yang suka menyendiri belum tentu seutuhnya anti sosial.Â
Karena anti sosial merupakan perilaku yang jarang sekali berinteraksi dengan manusia yang lainnya, lebih suka dengan menyendiri. Karena dengan menyendiri dia dapat menjadi dirinya sendiri, bisa lebih mengekspresikan dirinya, walaupun tidak baik untuk jiwa sosialmya tetapi untuk orang-orang yang anti sosial menurut mereka berinteraksi dengan yang lainnya tidak terlalu penting.Â
Dari perbedaan kontak sosial tersebut terkadang dapat membedakan pola pikir dalam menghadapi suatu masalah. Contoh kasus masalah; Suatu hari ada tiga orang yang mempunyai hubungan pertemanan yang belum lama.Â