Sastra lisan merupakan cerita yang berkembang dalam masyarakat dari mulut ke mulut dengan mengenalkan budaya yang dipatuhi oleh masyarakat setempat. Bentuk dari sastra lisan itu dapat berupa prosa (mite, dongeng, legenda), puisi rakyat (syair dan pantun), seni pertunjukan seperti wayang, ungkapan tradisional (pepatah dan peribahasa), nyanyian rakyat, pertanyaan tradisional, mantra.
Candi Prambanan terletak di desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman Yogyakarta. candi ini merupakan bangunan terbesar bagi umat hindu.
Cerita rakyat tentang Candi Prambanan sudah tidak asing lagi dari cerita proses pembuatan candi dan mitos putus cinta sata jalan-jalan di sekitar Prambanan.Â
Candi Prambanan menceritakan kisah cinta Roro Jonggrang permaisuri kerajaan Boko dan Bandung Bondowoso pangeran kerajaan Pengging, dulu saat Kerajaan boko menyerang kerajaan pengging lalu kerajaan pengging mengutus pangeran untuk menggantikannya menuju medan perang.Â
Saat peperangan raja dari kerjaan boko mati di tangan pangeran Bandung, tangan kanan dari kerajaan melapor ke istana kalau sang raja sudah tewas di medan perang.Â
Peperangan terjadi sampai ke kerajaan boko saat terjadi perang pangeran bandung melihat putri roro jonggrang, awalnya sang putri menolak pada akhirnya memberikan dua syarat pertama membuat sumur jalatunda dan ia harus membangun seribu candi dalam satu malam.
Syarat pertama membuat sumur ia lakukan dengan kekuatan supranaturalnya ia membangun sumur dengan cepat, Lalu putri Roro jonggrang mengelabui pangeran Bandung untuk masuk kedalam sumur kemudian Patih Gupolo menguburnya dengan batu, tetapi Bandung dapat melarikan diri.Â
Kedua membuat seribu candi sebelum matahari terbit, pangeran Bandung pun bermediasi meminta bantuan pasukan iblis kemudian mereka membuat candi tersebut, putri roro jonggrang meminta bantuan para pelayan untuk menyalakan obor dan membuat bunyi dengan penumbuk jerami karena itu menandakan waktu pagi para iblis pun takut lalu melarikan diri.Â
Pangeran Bandung awalnya ingin mengakui kekalahannya tetapi selama di perjalanan matahari tidak kunjung terbit lalu pangeran mencari tau yang sebenarnya.Â
Kemudian saat pangeran mengetahui kecurangan roro jonggrang, ia pun marah dengan roro jonggrang lalu ia mengutuk menjadi patung batu dan para gais desa menjadi perawan tua, konon patung tersebut menjadi fitur seribu candi tersebut untuk melengkapi syarat menikahi roro jonggrang.Â
Cerita itu terus-menerus turun dan menjadi cerita rakyat sampai sekarang, konon kalau datang bersama kekasih yang belum menikah ke dalam candi tersebut akan membuat putus hubungan, banyak yang memberikan sesajen kepada arca roro jonggrang untuk melanggengkan hubungan tersebut tetapi semua berakhir putus lalu masyarakat lokal mempercayai itu sampai sekarang. Konon nama asli roro jonggrang arca Durga Mahisashuramardini.Â