Mohon tunggu...
Nafiis Ridaaf
Nafiis Ridaaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis pada waktu senggang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UM Turut Menyukseskan Pembagian Beras Bansos di Desa Mendalanwangi

9 Oktober 2023   15:00 Diperbarui: 9 Oktober 2023   15:11 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Malang -- Mahasiswa KKN UM 2023 turun langsung membantu menyukseskan pembagian beras bansos di Balai Desa Mendalanwangi pada hari Sabtu tanggal 7 Oktober 2023. Mahasiswa KKN UM 2023 turut membantu mulai dari menertibkan antrean hingga membantu warga mengangkut beras seberat 10 kg.

Acara pembagian beras bantuan sosial (bansos) berlangsung secara tertib di Balai Desa Mendalanwangi, Wagir, Kabupaten Malang. Acara pembagian beras bansos kepada warga desa Mendalanwangi berlangsung dari pukul 8:30 pagi s.d. 12:00 siang. Bantuan beras bansos 10 kg dikeluarkan oleh Dinas Pangan dan Bulog. Warga desa penerima beras bansos adalah warga yang sudah masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos. "Kebanyakan mereka sudah dapat bansos lainnya dan ini bansos lainnya, yaitu beras 10 kg." ungkap Miki, pengurus bansos. 

Warga desa yang terdaftar DTKS adalah golongan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Adapun golongan itu mencakup Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), dan balita atau anak dengan risiko stunting yang datanya bersumber dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pembagian beras bansos kali ini merupakan pembagian kali kelima sejak periode pertama pada tahun 2022 dan kali kedua tahun ini. Acara pembagian beras bansos Desa Mendalanwangi selalu berlangsung di balai desa. 

Warga Desa Mendalanwangi mendapatkan 1 karung beras bansos seberat 10 kg per kepala keluarga. Data penerima beras bansos ini tidak ditentukan oleh desa, melainkan turun langsung dari pusat dari hasil verifikasi SIKS-NG. Desa mengusulkan data warga melalui aplikasi SIKS-NG, lalu pusat melakukan verifikasi sebelum mengeluarkan data final penerima bansos. Selanjutnya, pusat memberikan perintah pembagian beras bansos kepada desa sebagai pihak yang berperan untuk menyalurkan beras bansos dari Dinas Pangan kepada warga. Terdapat kurang lebih 350 warga Desa Mendalanwangi penerima beras bansos. 

Warga desa yang merasa terbantu dengan adanya bansos beras ini. "Bantuan beras sangat membantu karena faktor harga beras yang mahal dan faktor pekerjaan suami sebagai pekerja bangunan." ungkap Putri (34), warga Dusun Santren. Warga Desa Mendalanwangi perlu membawa Kartu Keluarga (KK) asli dan fotokopi satu lembar, KTP asli dan fotokopi satu lembar, serta surat undangan penerimaan beras bansos dari Bulog. Penerima beras bansos juga wajib rekam wajah melalui aplikasi yang dioperasikan pengurus bansos.

Kualitas beras bansos yang kelima ini dinilai meningkat dari sebelum-sebelumnya, terutama jika dibandingkan dengan beras bansos yang pertama kali diberikan. Beberapa warga desa sempat mengeluh beras tidak layak pada pembagian beras bansos pertama kali. Setelah itu, Bulog meningkatkan kualitas beras bansos yang layak konsumsi seiring berjalannya waktu. Desa berharap agar program ini lebih selektif dalam penerimaan bantuan guna menghindari salah sasaran. Selain itu, desa juga berharap adanya peningkatan kualitas beras serta kemasannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun