Mohon tunggu...
Muhammad Nafi' Udin
Muhammad Nafi' Udin Mohon Tunggu... -

menjadi manfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selaput Tipis Antara Abnormal dan Normal

23 September 2014   19:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:49 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selaput Tipis Antara Abnormal dan Normal

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai orang yang mengeluh, meratapi permasalahan-permasalahan dalam hidupnya, atau bahkan melakukan perilaku yang tidak semestinya dilakukan. Misalkan fenomena yang terjadi pada para remaja kita, mereka cenderung menumpahkan seluruh kegalauan yang ada dalam hatinya dengan cara menulis status-status di jejaring sosial, misalkan “aku rapopo” dengaan atribut emotion yang tidak sesuai dengan apa yang ia tuliskan. Atau dengan mengidolakan kelinci sehingga setiap kali ia merasa disakiti maka ia mengupload gambar kelinci yang bertuliskan “sakitnya tuh di sini”. padahal terkadang ia sendiri geli membacanya disaat ia sudah berhasil move on dari kondisi sebelumnya.

Atau perilaku aneh yang lain misalkan, orang yang sebelumnya tidak suka dengan rasa pedas pada saat tertentu ia malah gemar memesan mie setam dengan level lima. Nah itu merupakan fenomena yang luarbiasa, yang mana dengan berubahnya kondisi kejiwaan seseorang maka diikuti dengan perubahan-perubahan yang lain seperti; sikap, perilaku, kesenangan, kebiasaan, atau bahkan gaya hidup.

Namun yang menjadi pertanyaanya adalah, apakah perilaku-perilaku demikian termasuk perilaku abnormal?. Nah inilah perlunya kita mengkaji lebih dalam, apa itu perilaku normal dan apa itu perilaku abnormal. Sehingga kita tidak salah dalam menafsirkan perilaku seseorang.

Lebih jauh berbicara tentang perilaku abnormal kita perlu melihat seperti apa definisi normal dan abnormal itu sendiri. Karl Meninger, seorang psikiater, memberikan rumusan sebagai berikut. Kesehatan mental adalah penyesuaian manusia terhadap dunia dan satu sama lain dengan keefektifan dan kebahagiaan yang maksimum. Ia bukan hanya berupa efisiensi atau hanya perasaan puas atau keluwesan dalam mematuhi aturan permainan dengan riang hati. Kesehatan mental mencakup itu semua. kesehatan mental meliputi kemampuan menahan diri, menunjukkan kecerdasan, berperilaku dengan menenggang perasaan orang lain dan sikap hidup yang bahagia.

Sedangkan definisi dan ciri-ciri Perilaku abnormal adalah perilaku yang dilakukan di luar batas wajar orang lain pada umumnya (ektrem kiri maupun kanan), menyimpang dari norma sosial atau tata aturan dalam hidup berkelompok sosial (masyarakat), kurang berhasilnya memanfaatkan kemampuan diri individu itu sendiri dalam menghadapi, menanggapi, menangani atau melaksanakan tuntutan-tuntutan dari lingkungan fisik dan sosialnya maupun yang bersumber dari kebutuhannya sendiri, seseorang yang mengalami tekanan batin yang kronik mengindikasikan bahwa ada sesuatu yang tidak beres, dan tingkat kematangan seseorang yang tidak sesuai dengan tingkat usianya yang sepantasnya tidak dilakukan.

Namun dari penjelasan diatas kita belum menemukan batasan yang jelas antara perilaku yang normal dan perilaku abnormal. Mengingat setiap manusia berada dalam naungan budaya, agama, dan aturan-aturan lain yang berbeda. Sehingga terkadang perilaku yang dianggap normal di suatu tempat belum tentu itu dianggap normal di tempat lain, begitu sebaliknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun