Mohon tunggu...
Nafidatul Chusniyah
Nafidatul Chusniyah Mohon Tunggu... Guru - guru

saya seorang mahasiswa pascasarjana prodi pendidikan dasar universitas negri surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Baik Implementasi dan Studi Kasus Literasi Sains Di Sekolah Dasar

30 Desember 2024   16:12 Diperbarui: 30 Desember 2024   16:12 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Artikel ini ditulis oleh: Nafidatul Chusniyah, S.Pd bersama Dr. Nurul Istiqfaroh, M.Pd.

 Mengapa kita harus belajar banyak tentang sains? Atau bagaimana ilmu pengetahuan dapat menjelaskan kejadian fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar kita? Literasi sains adalah jawabannya. Literasi sains bukan hanya tentang menghafal rumus atau teori, tetapi juga menjelaskan tentang kemampuan yang dapat berpikir kritis, baik menganalisis informasi, dan juga mengambil keputusan berdasarkan bukti-bukti ilmiah.

iterasi sains adalah kecakapan hidup abad ke-21 yang sangat penting untuk menghadapi berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, krisis energi, dan pencemaran lingkungan. Di sekolah dasar, literasi sains membantu siswa mengembangkan pemahaman dasar tentang konsep sains, meningkatkan keterampilan berpikir kritis, dan mempersiapkan mereka menghadapi kehidupan yang lebih kompleks di masa depan. Literasi sains juga mencakup kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan ilmiah dalam kehidupan sehari-hari serta kesadaran akan dampak sains dan teknologi terhadap lingkungan. 

Literasi sains memberikan dasar yang kuat bagi siswa untuk memahami fenomena alam dan konsep ilmiah. Hal ini penting untuk membangun pengetahuan yang akan mereka gunakan sepanjang hidup mereka (Arlis, et. al, 2020)

iterasi sains menjadi semakin penting dalam menghadapi tantangan abad ke-21, seperti perubahan iklim, krisis energi, dan pesatnya perkembangan teknologi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Gerakan Literasi Nasional (GLN) menekankan pentingnya penguasaan enam literasi dasar, termasuk literasi sains, untuk membekali generasi muda dengan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan inovatif. Literasi sains yang baik akan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan berbasis sains, memastikan generasi mendatang mampu berkontribusi dalam menyelesaikan masalah global dengan solusi ilmiah yang berkelanjutan.

literasi Sains di SD Negeri 508 Tambak Wedi mencakup Penyediaan Visualisasi Proses Sains,  eksplorasi Lingkungan dan Kunjungan Belajar, dan Penyediaan Pojok Baca Sains sehingga Program ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan minat baca sains, selain itu juga dapat meningkatkan hasil keterampilan observasi, dan yang paling penting dapat meningkatkan pemahaman sains peserta didik.  

meskipun terdapat kendala yang dihadapi seperti keterbatasan sarana dan prasarana, serta keterbatasan waktu pembelajaran ada banyak solusi juga untuk menangani itu semua diantarany kita dapat memanfaatkan media digital yang ada, dan juga mengatur pembagian waktu sebaik mungkin sesuai pengayaan. 

Program ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam menyiapkan generasi muda yang literat terhadap sains sejak dini. Program ini juga  diterapkan secara sistematis melalui berbagai pendekatan pembelajaran yang interaktif dan praktis, yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dasar sains sekaligus membangun keterampilan berpikir kritis dan problem-solving.  

Strategi yang diterapkan SDN 508 Tambak Wedi sesuai dengan apa yang saya pelajari di perkuliahan Magister Pendidikan Dasar Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Mata kuliah multiliterasi global memberikan pemahaman tentang pentingnya multiliterasi dalam pendidikan anak-anak. Di UNESA, kami diajarkan untuk menerapkan model multiliterasi yang integratif dan kreatif. Informasi tentang program ini dapat diakses melalui https://s2dikdas.fip.unesa.ac.id/.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun