Mohon tunggu...
Nafiatus Sholikhah
Nafiatus Sholikhah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Syukur, Senyum, Semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengabdian Masyarakat kepada Pedagang Asongan akibat Dampak Covid-19

29 Mei 2021   21:57 Diperbarui: 29 Mei 2021   22:06 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengabdian masyarakat adalah suatu kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Secara umum program ini dirancang oleh berbagai universitas atau institut yang ada di Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam mengembangkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia. Kegiatan Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa.

Disini saya melakukan Pengabdian Masyarakat kepada salah satu pedagang asongan yang ada di sekitar tempat tinggal saya tepatnya di Aloon -- aloon Kusumaning Wicitra di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dengan mewawancarai salah satu pedagang asongan yang sedang berjualan disana, guna untuk memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dari aspek pemasaran usaha melalui pendekatan kebersamaan demi mempertahankan dan meningkatkan usaha selama masa pandemi yang diakibatkan oleh Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Pada saat wawancara saya melihat bahwa dampak dari adanya Corona Virus (Covid-19) ini sangatlah nyata dan sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat, ini berarti kesejahteraan dan juga kemajuan bangsa Indonesia pun juga tidak dapat dijamin, terlebih pada rakyat kecil contohnya seperti pedagang asongan ini.

Uang memang bukan segalanya, tidak semua kehidupan di dunia ini bisa digantikan dengan uang, namun uanglah yang mungkin dapat membuat mereka bahagia karena dengan adanya uang mereka dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, karena bisa makan saja mereka sudah merasakan bahagia. Mereka mengatakan bahwa penghasilan dari jualan tidak seperti penghasilan pada biasanya (pada saat sebelum corona), mereka mengatakan hanya bisa mendapatkan dari penghasilan biasanya ketika sebelum terkena dampak virus corona.

Tidak sampai disitu, pada situasi dan kondisi saat ini mereka hanya bisa berjualan dihari tertentu saja atau tidak setiap hari, mereka berjualan hanya pada hari sabtu dan minggu saja, untuk hari-hari lain dilarang berjualan karena terdapat pembatasan peraturan untuk mengurangi tersebarnya virus corona di Indonesia.

Dari hasil wawancara tersebut terlihat bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat sangat minim, padahal sebenarnya rakyatlah yang merupakan kekuatan terbesar dari suatu bangsa. Apabila hidup rakyat terjamin kesejahteraan dan kebahagiannya maka kekuatan bangsa Indonesia juga akan semakin besar. Dalam hal ini maka beberapa upaya yang mungkin dapat dilakukan dari negara untuk membantu mereka yang terkena dampak covid-19 adalah membuka lapangan pekerjaan baru atau memfasilitasi untuk jualan mereka agar tetap berjalan dengan lancar khususnya pada situasi saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun