Oleh: Nafi'aturohmah
Pekerjaaan sama, hasil beda. Pembisnis dengan tujuan membuat produknya menjadi go internasional akan berusaha lebih keras, dibanding dengan pembisnis yang hanya ingin memenuhi kebutuhan perutnya hari itu. Pembisnis dengan  tujuan memenuhi urusan duniawinya, dalam hal kepuasan akan berbeda dengan mereka yang berbisnis dengan tujuan akhiratnya.
Setiap pembisnis memiliki trik, tujuan, dan prinsip masing-masing dalam menjalankan bisnisnya, seperti pembisnis muslimah dari kota Balikpapan ini. Kami memanggilnya ka Risa. Ia memulai bisnisnya dengan berjualan pulsa tiga tahun lampau hingga saat ini merambat ke pakaian muslimah seperti; koaskaki, manset, dalaman jilbab, dll. Seperti pembisnis pada layaknya, ka Risa juga merasakan pasang surutnya arus dalam berbisnis terkhusus pada masa pandemi ini, namun yang membuat bisnisnya spesial adalah prinsip yang ka Risa pegang.
 "Bisnis untuk dunia dan akhirat, tetapi dakwah hanya untuk akhirat" salah satu alasan ka Risa berpegang prinsip ini adalah ketika ia melihat banyaknya da'iyah yang mulai menjadikan niat mereka dalam berdakwah untuk meningkatkan finansial bulanan mereka. Mereka mulai berlomba-lomba mencari tambahan tempat dakwah agar hasil yang didapatkan setiap bulan bertambah pula.
Hal ini yang membuat beliau mulai merintis bisnis guna menjaga niat beliau dalam berdakwah. Sehingga seberapapun hasil dalam berdakwah nantinya, tidak akan menggoyahkan niat awal dakwah ka Risa, karena penghasilan dalam berdakwah merupakan nilai plus dari penghasilan utama dalam berbisnis.
Selain itu, ka Risa juga memberikan wejangan dalam berbisnis sambil berdakwah
- Senantiasa berdo'a agar tetap istiqomah dalam menjaga niat dalam berbisnis dan berdakwah;
- Jangan biarkan bisnis menjadi penghalang dakwah;
- Berbisnislah sesuai dengan syariat;
- Jangan jadikan penghasilan dalam dakwah menjadi patokan untuk memenuhi kebutuhan;
- Tetap semangat menuntun ilmu, dan jangan merasa cukup denga ilmu yang telah didapatkan;
Semoga kisah diatas bisa menjadi inspirasi dan pelajaran bagi kita semua terkhusus para pembisnis. Biarlah dakwah menjadi kewajiban seorang muslim tanpa mengukur keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan. Jadikan dakwah menjadi bekal surgawi tanpa tercampuri urusan duniawi dan dengan berbisnis, kita menjaga prinsip tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H