Mohon tunggu...
nafiatul istiqomah
nafiatul istiqomah Mohon Tunggu... Guru - mahasiawa

hobi saya mungkin sangat banyak, sesuatu yang membuat saya bahagia masuk dalam kategori hobi saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akibar Broken Home terhadap Belajar Siswa

10 Juni 2024   10:02 Diperbarui: 10 Juni 2024   10:08 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga broken home, yang diartikan sebagai keluarga yang tidak utuh lagi atau tidak harmonis, dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Dalam beberapa penelitian, hasil belajar siswa yang berasal dari keluarga broken home telah menunjukkan penurunan prestasi belajar yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tekanan, emosi, dan stress yang dialami oleh anak-anak dalam lingkungan keluarga yang tidak stabil.

Anak yang berasal dari keluarga Broken Home tidak mengalami penurunan jika anak tetap mendapatkan perhatian yang cukup dari keluarga dan memiliki motivasi belajar yang tinggi. Kebanyakan anak yang berada di lingkungan keluarga broken home tidak mendapatkannya. Maka dari itu penting untuk memahami dampak broken home terhadap belajar anak. 

Ada beberapa dampak negatif yang akan didapat anak, seperti:

1. Kurangnya Belajar : Siswa yang mengalami Broken Home cenderung mengalami kesulitan dalam memahami dan berkonsentrasi pada pelajaran, terutama pada mata pelajaran PAI. Hal ini dapat menyebabkan penurunan hasil belajar dan prestasi akademik.
2. Perasaan Cemas, Sedih, atau Marah : Siswa yang mengalami Broken Home sering mengalami perasaan cemas, sedih, atau marah, yang dapat berdampak pada penurunan kesehatan mental. Hampir semua responden dalam penelitian mengalami perasaan ini.

3. Kesehatan Mental Menurun : Kondisi kesehatan mental siswa SMA yang mengalami Broken Home cenderung menurun. Dalam penelitian, 13 orang responden mengalami penurunan kesehatan mental, sedangkan 5 orang lainnya tidak mengalami perubahan.
4.Trauma Emosional : Pengalaman Broken Home dapat membuat anak hidup di bawah trauma emosional, yang dapat berdampak pada perilaku anti-sosial, agresif, dan rentan melakukan kekerasan..
5. Perkembangan Emosional, Sosial, dan Kepribadian : Broken home dapat berdampak pada perkembangan emosional, sosial, dan kepribadian anak, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan perilaku anak.

6. Gangguan Kesehatan Mental : Anak dari keluarga Broken Home lebih mungkin mengalami gangguan kesehatan mental, seperti frustasi, brutal, dan susah diatur, yang dapat berdampak pada prestasi akademik dan perilaku sehari-hari.

Dalam beberapa penelitian, Broken Home ditemukan memiliki dampak negatif pada kesehatan mental siswa, termasuk kesulitan belajar, penurunan kesehatan mental, trauma emosional, dan gangguan kesehatan mental. Oleh karena itu, penting bagi guru dan orang tua untuk memberikan perhatian lebih terhadap anak yang mengalami kerusakan rumah dan mencari solusi untuk mengatasi dampak negatif tersebut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun