Mohon tunggu...
Nafi Ramadhani
Nafi Ramadhani Mohon Tunggu... Desainer - Pencari ilmu yang rajin bermalas-malasan

Fatum Brutum Amorfati

Selanjutnya

Tutup

Diary

Penutup: Andai

13 Januari 2023   17:28 Diperbarui: 3 Agustus 2023   08:49 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Januari, 23 tahun lalu aku lahir di bulan itu. Aku tak yakin bagaimana hari itu tiba, apakah aku disambut dengan bahagia atau tak pernah ada sambutan karena aku hanya angka pelengkap dari orang-orang yang pernah terlahir di dunia.

Jika saja aku memang pelengkap, yasudahlah. Aku tak lagi risau dengan semua yang terjadi dan dengan terpaksa kulalui. Aku mulai dapat menyadari, jika memang aku hanya pelengkap yang tak begitu berarti. Aku juga mulai mengerti bahwa tidak semua orang terlahir untuk hidup dan menghidupi.

Entah sudah berapa banyak aku melewati semua masa buruk ini, yang terus menerus membuatku kehilangan diri. Hingga semua itu membangun keyakinan, bahwa aku hanya terlahir untuk menunggu mati.

Ah, sudah-sudah. Tak perlu juga aku menulis pesan ini dengan bumbu sedih. Saat pesan penutup ini sudah terbaca oleh dunia, aku ingin seisi dunia mengerti jika aku tak pernah benar-benar ingin mengakhiri. Mengakhiri keberadaanku disini, maksudku.

Aku hanya ingin menyepi dan beranjak dari dunia yang begitu baik ini, karna bagi tiap orang yang aku temui. Keberadaanku selalu membawa perih. Meski aku tak ingin semua itu terjadi. Tak bisa aku terus menyakiti orang-orang baik di dunia ini, mungkin karena aku memang tak seharusnya menjadi bagian dari dunia ini.

Namun, aku tak menyalahkan semua yang telah terjadi. Aku berhasil menerimanya hari ini. Bahkan sambil ku kemas semua bawaanku, aku bernyanyi dan coba untuk menyemukan rasa-rasa yang kutahan sendiri.

Jika saja ini kesempatan terakhir untukku dapat jujur. Maka ingin kusampaikan pada dunia, bahwa aku sedikit kecewa dengan "Januari".

Mungkin lebih baik jika subuh itu aku tak pernah lahir, maka Februari hingga Desember akan berjalan indah untuk Bapak, Ibu, Adik, dan orang yang kucintai.

Namun aku tak sanggup membuat januari menghilang dari kalender yang tertancap di dinding-dinding kamar kalian, yang aku sanggup hanyalah membuat diriku yang menghilang.

Maka mari kita buat januari ini sedikit lebih indah, dangan pesta kecil-kecilan sesaat setelah pesan ini terbaca oleh kalian dan dunia.

Aku harap kalian memulai pesta dengan mulai bercerita kepada sesama, tentang seberapa benci kalian harus menjadi bagian dunia. Percayalah, menemukan orang yang tepat untuk bercerita akan menjadi pesta yang indah. Karena kalian tidak harus menulis pesan penutup sepertiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun