Generasi muda saat ini menghadapi berbagai tantangan dalam mengimplementasikan nilai-nilai kewarganegaraan. Salah satunya di media sosial. Generasi muda cenderung aktif bermedia sosial dan berinteraksi dengan dunia luar dengan mudah. Dengan kemudahan yang didapatkan ini, generasi muda mudah mendapatkan berbagai informasi dari konten. Informasi yang diterima pun ada beberapa yang tidak relevan dengan anak muda.
 Tidak relevanya informasi dari media sosial juga dapat mempengaruhi pemahaman nilai-nilai kewarganegaraan generasi muda. Informasi yang tersebar di media sosial seringkali tidak diverifikasi, sehingga dapat menyesatkan. Ketika generasi muda terpapar pada informasi yang keliru atau tidak akurat, mereka bisa mengembangkan pandangan yang sempit atau salah tentang kewarganegaraan. Selain itu, adanya filter bubble (pengguna hanya terpapar pada pandangan yang sejalan dengan keyakinan mereka sendiri) dapat menghambat pemahaman yang komprehensif mengenai persprektif kewarganegaraan generasi muda.
 Dengan demikian, penting bagi generasi muda untuk mengembangkan literasi digital dan berpikir kritis untuk menavigasi informasi dari sosial media. Edukasi tentang cara mengevaluasi sumber dan membedakan antara fakta dan opini sangat penting bagi generasi muda. Pemerintah, Lembaga Pendidikan, dan keluarga perlu berperan aktif dalam membimbing generasi muda agar dapat memanfaatkan media sosial secara positif untuk memperdalam pemahaman nilai-nilai kewarganegaraan. Generasi muda juga bisa berperan untuk menyebarkan in-formasi dan edukasi tentang nilai-nilai kewarganegaraan di media sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H