Mohon tunggu...
nafisah
nafisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Vokasi program studi Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

MBKM Menyongsong Ksatria Laskar dalam Society 5.0

25 Agustus 2022   07:04 Diperbarui: 25 Agustus 2022   08:02 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang ini teknologi semakin maju dan canggih. Seiring dengan kemajuan teknologi ini, di beberapa negara maju mulai melakukan perubahan. Salah satunya melalui Society 5.0.

Society 5.0 sendiri adalah sebuah masyarakat yang berpusat pada manusia yang ada di dalamnya dengan tujuan untuk menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah isu isu sosial dengan sistem yang mengintegrasikan antara dunia maya dan dunia nyata.

Tujuan dari konsep Society 5.0 adalah mewujudkan sebuah masyarakat dimana manusia-manusia di dalamnya benar-benar menikmati hidup dan merasa nyaman. Society 5.0 dibuat sebagai solusi atas Revolusi Industri 4.0 yang dikuatirkan akan mendegradasi umat manusia.

Era masyarakat 5.0 atau super smart society (society 5.0) diperkenalkan Pemerintah Jepang pada 2019, yang dibuat sebagai solusi dan tanggapan dari revolusi industri 4.0 dan dianggap akan menimbulkan degradasi manusia. Setelah memasuki era revolusi industri, Indonesia akan memasuki era society 5.0. Lantas apa yang perlu dipersiapkan?

Dalam menghadapi era society 5.0 peran pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas SDM terutama para mahasiswa, mahasiswa juga perlu memiliki kesiapan dan kemampuan berpikir Higher Order Thinking Skills (HOTS) untuk menjawab tantangan global era society 5.0

Kebijakan "Kampus Merdeka", cukup sangat membantu untuk mengatasi perubahan dari society 4.0 ke society 5.0. Adapun empat pokok kebijakan "Kampus Merdeka" yaitu, pertama, otonomi pembukaan program studi (Prodi) baru. Kedua, re-akreditasi otomatis dan sukarela. Ketiga, mempermudah syarat kampus menjadi PTN BH. Keempat, Kebebasan untuk mahasiswa belajar lintas program studi.

Dan dengan terobosan "Kampus Merdeka" yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek tersebut sebagai salah satu episode dari "Merdeka Belajar" semoga mampu menghasilkan generasi yang siap menghadapi era society 5.0.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun