Kekerasan seksual pada anak menjadi salah satu isu yang terus menghantui masyarakat. Berita-berita mengenai meningkatnya kekerasan seksual membuat banyak pihak prihatin, termasuk para ahli dan akademisi. Salah satunya adalah Nurul Aini, Ika Rizki Anggraini, dan Aini Alifatin, dosen Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ketiganya sepakat bahwa peran orang tua sangat penting dalam melindungi anak dari ancaman kekerasan.
"Sebagai orang tua, kita harus aktif membimbing dan mengawasi tumbuh kembang anak. Sayangnya, masih banyak orang tua yang bingung atau enggan memberikan pendidikan seksual kepada anak-anak mereka," ujar Nurul Aini. Ia menekankan pentingnya memberikan pemahaman kepada anak tentang batasan tubuh sejak dini.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh dosen ketiga tersebut, banyak orang tua di Jawa Timur yang belum memiliki sikap dan perilaku yang tepat dalam mencegah kekerasan seksual pada anak. Penelitian ini melibatkan orang tua dengan anak usia sekolah (6--12 tahun) sebagai responden. Hasilnya menunjukkan bahwa sikap orang tua yang baik memiliki hubungan erat dengan perilaku mereka dalam mencegah kekerasan seksual pada anak.
"Ini bukan hanya soal pengetahuan, tapi juga kebiasaan sehari-hari orang tua dalam berkomunikasi dengan anak. Bagaimana cara orang tua mendidik anak sangat mempengaruhi kemampuan anak untuk melindungi dirinya," ungkap Ika Rizki Anggraini.
Aini Alifatin menambahkan bahwa faktor seperti tingkat pendidikan dan kebiasaan orang tua sehari-hari juga mempengaruhi sikap mereka. "Orang tua dengan pengetahuan yang cukup biasanya lebih terbuka dalam mendidik anak tentang pentingnya menjaga diri. Tapi, tanpa kebiasaan yang konsisten, hasilnya tetap tidak maksimal," jelasnya.
Ketiga dosen ini berharap agar masyarakat, terutama orang tua, lebih berani mengambil langkah untuk memberikan pendidikan seksual kepada anak-anak mereka. Pendidikan ini tidak harus rumit atau tabu, melainkan dapat dimulai dengan langkah-langkah sederhana, seperti mengajarkan anak untuk mengenal bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain.
"Jangan tunggu anak menjadi korban. Mulailah dari rumah. Peran orang tua sangat krusial," tegas Nurul Aini.
Penelitian ini menjadi pengingat bahwa perlindungan terhadap anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak berwenang, tetapi juga keluarga sebagai lingkungan pertama anak. Dengan pendidikan yang tepat, anak-anak dapat tumbuh dengan rasa percaya diri dan kemampuan untuk melindungi diri dari bahaya kekerasan seksual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H