Mohon tunggu...
Nafa Andia
Nafa Andia Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Negeri Semarang

Saya merupakan mahasiswi aktif universitas Negeri Semarang Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Unnes Giat 9 Kelurahan Panggung Berhasil Mengolah Abon Tempe : Inovasi Pangan dari Desa

19 Juli 2024   15:16 Diperbarui: 20 Juli 2024   07:14 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Ibu-Ibu Pkk RW 06

Kota Tegal, 14 Juli 2024 - Kerja sama antara Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (Unnes) Giat 9 Kelurahan Panggung dengan Ibu-Ibu PKK setempat menghasilkan inovasi menarik dalam bidang pangan. Bersama dengan Ibu-ibu Pkk mereka berhasil mengubah tempe menjadi abon, produk yang tidak hanya bernutrisi tinggi tetapi juga menjadi alternatif pangan unggulan dari desa.


Proses pengolahan tempe menjadi abon dilakukan secara kolaboratif antara mahasiswa KKN dan para anggota PKK, yang menggabungkan pengetahuan tradisional dengan teknologi modern. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah tempe lokal serta memberdayakan peran perempuan dalam pengembangan ekonomi domestik.

Anggota Kelompok KKN Giat 9, Ittasaqa Maharani, menjelaskan bahwa ide untuk mengolah tempe menjadi abon muncul dari melihat potensi besar dalam tempe sebagai bahan pangan yang kaya akan protein dan nutrisi penting lainnya.

Dengan mengolahnya menjadi abon, kami ingin memberikan produk yang sehat dan bergizi bagi masyarakat sekaligus membuka peluang ekonomi baru di desa," ungkapnya.

Inovasi ini tidak hanya mendapat sambutan positif dari warga sekitar, tetapi juga memperluas pasar untuk produk tempe lokal. Dukungan penuh dari pemerintah setempat dan lembaga terkait turut memperkuat upaya pengembangan produk pangan lokal yang berkelanjutan.

Ketua PKK RW 06 Ibu Djuningrum menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Giat 9 dan ibu-ibu PKK dalam menghasilkan inovasi pangan yang bermanfaat bagi masyarakat. "Langkah ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi dapat berperan aktif dalam pengembangan inovasi lokal yang memberikan dampak positif langsung bagi kesejahteraan masyarakat," katanya.

Harapannya, keberhasilan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk terlibat dalam pengembangan produk pangan berbasis lokal serta mendukung perekonomian desa secara berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun