Sejarah DAPÂ
    Konsep DAP muncul dari banyaknya kurikulum yang dikembangkan yang  berasal dari Amerika Serikat pada tahun 1960-1970 yang tidak menyamai tahap perkembangan anak. Banyaknya Kurikulum itu dipandang gagal menghasilkan generasi anak yang mampu berpikir kritis dan tidak mampu memecahkan beberapa masalah yang dihadapinya. Kemudian NAEYC (National Association for the Education of Young Children)  telah mengembangkan prinsip-prinsip penerapan DAP untuk anak di bawah usia 8 tahun. Prinsip-prinsip ini kemudian dikembangkanberdasarkan pengembangan dan penerapan konsep DAP dalam program pendidikan anak usia dini.
    Peran anak dalam DAP ini sebagai pelaku utama sedangkan guru  sebagai fasilitator. Namun tidak sekedar menyuguhkan media/materi hanya saja tidak sepenuhnya bertindak sebagai pelaku pembelajaran. Guru tetap memberikan materi namun memberikan peluang lebih besar pada anak agar aktif dan lebih kreatif, terstimulus kemampuan berfikir secara optimal.
KONSEP DAPÂ
     Dalam kerangka pendidikan anak usia dini (PAUD) konsep DAP (Developmentally Appropriate Practice) mencakup 3 dimensi yaitu kesesuaian usia, kesesuaian individu, dan kesesuaian sosial budaya.
- Kesesuaian Usia
Dalam dimensi ini, pendidik diharapkan memahami aspek perkembangan anak secara kronologis.Pemahaman ini dapat menginformasikan pendidik kegiatan, materi dan interaksi sosial yang sesuai, menarik, mendidik dan menantang bagi anak-anak.
- Kesesuaian Individu yang unik
Program DAP yang diusulkan oleh Bredekamp yang dalam proses pembelajaran harus menyediakan berbagai kegiatan dan materi dan menawarkan pilihan untuk siswa sehingga mereka dapat memilih mereka untuk kegiatan kelompok kecil mandiri dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil inisiatif sendiri, melatih keterampilan atas inisiatif mereka sendiri selama kegiatan yang dipilih.
- Kesesuaian Sosial dan Budaya
Pemahaman pendidik terhadap lingkungan sosial budaya anak menjadi acuan bagi guru dalam menyiapkan materi yang relevan dan bermakna bagi anak.
Kegiatan DAP yang sesuai dengan langkah- langkah strategi DAP Â sebagai berikut :Â
1. Ciptakan lingkungan belajar yang menyejukkan anak dalam pengalaman belajar dengan melibatkan aspek fisik anak.