Mohon tunggu...
Nafa Zahra Saphira
Nafa Zahra Saphira Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Penulis amatir yang sedang berusaha keluar dari zona nyaman. Gemar baca buku, terutama novel fiksi dan komik jejepangan. Sedikit banyak tahu tentang Kpop. Belakangan ini senang menulis daily jurnal. Memiliki keyakinan bahwa setiap karya pasti akan memilki pembacanya masing-masing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Orang Baru

10 Oktober 2023   00:03 Diperbarui: 10 Oktober 2023   13:29 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Karolina Grabowska: https://www.pexels.com/

“Ngobrol sama kamu seru, deh,” katanya pada suatu malam, di salah satu meja angkringan pinggir jalan dekat alun-alun kota.

“Oya?” sahutku sembari tersenyum simpul. “Serunya kenapa, tuh?”

Bola matanya menatap ke atas, memikirkan alasan juga rangkaian kalimat yang tepat untuk menjawab pertanyaanku. Aku menyesap teh tawar hangat untuk menunggunya.

“Hmm… Karena nyambung aja gitu. Kita punya banyak hobi yang sama. Kopi, fotografi, astronomi, dan selera musik kamu juga fleksibel. Asik.”

Aku menahan diri supaya kedua sudut bibirku tidak semakin berjauhan. Jemariku menggenggam gelas teh, membuat sensasi hangatnya terasa sampai hati.

“Ooh, bukan karena suka?”

“Ya kalo itu udah pasti,” jawabnya cepat sambil menengok ke arahku. Menatap penuh arti.

Aku tidak bisa tidak tersenyum lebar mendengar ucapannya. Kupalingkan wajahku ke sisi lain, hangat gelas teh yang kugenggam mengalir ke kedua pipiku.

“Eh, kenapa?” Ia bertanya dengan nada iseng. Aku menggelengkan kepala. Padahal aku sudah tau ia akan merespon apa, tetapi jantungku tetap saja seperti mau meledak. Tak lama, ia tertawa, mengerti kalau aku saat ini sedang salah tingkah. Gila, aku sudah gila.

Semenjak hubungan romantisme enam tahunku berakhir, aku memutuskan tidak ingin menjalin ikatan dengan siapapun lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun