Sanya Rattan Synthetic adalah sebuah bisnis yang bergerak sebagai produsen peralatan rumah tangga (Perabot) dengan menggunakan metode anyaman . Sanya terletak di desa Pakusari, Kec. Pakusari, tepatnya di dusun Gempal. Berdiri sejak tahun 2014 oleh bapak Nur Rojikin, didirikan pada awal mula berlokasi di dusun Krajan namun karena tidak ada perkembangan dan area produksi yang sempit, bapak Nur memutuskan untuk berpindah lokasi ke dusun Gempal. Sanya Rattan masih tergolong usaha yang berskala home industry dimana sanya memiliki pekerja dan pengrajin sebanyak 15 pekerja, yang di upah dengan sistem per banyak produk yang dapat dihasilkan , dan mayoritas perkerja adalah warga di di sekitar rumah bapak Nur Rojikin. Proses produksi yang dilakukan Sanya dalam membuat sebuah produk dilakukan dengan tiga tahap yaitu, pembuatan rangka yang  dibentuk dengan  bahan baku dari besi dan dirangkai sesuai produk yang di inginkan konsumen, setelah proses pembuatan rangka selanjutnya proses pengecatan rangka dimana agar rangka lebih tahan lama dan terkadang beberapa konsumen mengcostum rangkanya saja, dan proses terakhir adalah pelapisan rangka dengan bahan baku rotan alami maupun rotan sintetis dengan tehnik anyam. Produk sanya rattan yang telah disiap di pasarkan akan didistribusikan ke beberapa toko perabot baik yang ada di Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo.
        Setiap hari Sanya mampu memproduksi ratusan pesan produk dan memperoleh keuntungan berkisar 7 juta sampai 10 juta. Namun selama masa penyebaran Covid-19 yang dimulai sejak bulan Maret tahun lalu, permintaan dan produksi Sanya menurun drastis, terlebih ketika masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mobilitas dan jam operasional  usaha terlebih toko perabot yang merupakan bukan salah satu kebutuhan kategori esensial menjadi terbatas bahkan terpaksa menutup tokonya, hal tersebut menyebabkan menurun dan berhentinya permintaan barang pada produsen yang dimana dalam hal ini salah satunya Sanya. Mengandalkan dan berfokus pada penjualan offline saja merupakan salah satu kesalahan strategi marketing yang dilakukan oleh Sanya, dan ditengah terbatasnya mobilitas memperoleh bahan baku dan naiknya beberapa bahan baku seperti besi semakin menurunkan omset yang diperoleh sanya rattan, bahkan dimasa pandemi dan PPKM ini Sanya harus berberat hati merumahkan beberapa karyawannya karna minimnya pesan.
        Kuliah Kerja Nyata Back To Village 3 (KKN BTV 3) adalah sebuah wadah pengabdian mahasiwa universitas Jember dan yang di koordinir oleh Lembaga Penelitian dan  Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). Proses KKN ini dilakuan secara mandri dan individual guna mempercepat pemutusan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Zaclyn Natanhael Munthe seorang mahasiswa UNEJ fakultas ekonomi dan  bisnis  jurusan akuntansi memilih untuk mengabdi di desa Pakusari dan memilih sasaran yaitu Sanya Rattan Synthetic. Penting pemahaman akan pemilihan strategi yang tepat guna dan pemaham mengenai pemasaran secara digital dan penjual online menjadi salah satu alasan zaclyn untuk ikut ambil bagian dan bekerjasama dengan bapak Nur Rojiki dalam "Peningkatan dan Inovasi Strategi Marketing pada Usaha Produsen Prabotan Sanya Rattan Synthetic".  Langkah dan tindakan  yang telah dilakukan selama 2 minggu lebih berjalan proses KKN adalah :
- Melakukan Survei terkait masalah yang sedang di hadapi Sanya Rattan Synthetic
- Melakukan pendekatan dan diskusi terkiat rencana dan kegiatan yang akan dilakukan
- Melakukan Pelatihan digital marketing dan penggunaan toko online Tokopedia
- Melakukan branding produk melalui foto produk dan pembuatan logo usaha. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Proses ini diharapkan akan menjadi dasar dan ilmu bagi Sanya kedepannya dan menjadi sebuah pengalaman yang berharga bagi zaclyn dan semoga tetap berkelanjutan dan semakin berkembang.Universitas Jember
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H