Pendidikan adalah proses meningkatkan pola pikir manusia melalui pendidikan dan pengajaran, perubahan tingkah laku, dan perilaku yang mendidik. Pendidikan sangat penting karena memungkinkan seseorang untuk mengembangkan potensi dirinya dan dirinya sendiri. Oleh karena itu, jika kualitas pendidikan di suatu negara rendah, hal itu akan berdampak negatif pada perkembangan ekonomi negara tersebut, karena pertumbuhan ekonomi seiring dengan peningkatan persentase tingkat pendidikan (Supiyanto, Astuty & Unwanullah, 2020).
Fakta bahwa pendidikan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi telah menjadi alasan yang bersifat absolut dan aksiomatis. Tesis tersebut telah divalidasi oleh banyak penelitian akademis dan empiris. Pendidikan adalah cara terbaik untuk mencapai kesejahteraan sosial dan ekonomi. Sementara pendidikan yang tidak memadai akan menyebabkan berbagai masalah penting, seperti pengangguran, kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, dan tuduhan kesejahteraan, yang pada akhirnya akan berdampak pada aspek sosial dan ekonomi bagi berbagai pihak, terutama Pemerintah.
Peran Pendidikan Dalam Pembangunan EkonomiÂ
Tujuan Pengambil Kebijakan Dalam Membuat Kebijakan Pendidikan Berfokus Pada Peran Pendidikan Dalam Proses Pembangunan. Tujuan Pendidikan Nasional Adalah Menciptakan Manusia Yang Beriman Dan Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, Sehat, Berilmu, Cakap, Kreatif, Mandiri, Dan Menjadi Warga Negara Demokratis Yang Bertanggung Jawab.
Pendidikan dan Pembangunan Ekonomi (pertumbuhan)
 Ada kemungkinan bahwa pendidikan dapat terlibat dalam pembangunan ekonomi. Pendidikan memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mempersiapkan tenaga kerja yang terdidik dan terampil yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi. Pendidikan dapat mempersiapkan siswa untuk menjadi pekerja. Hal ini membuat mereka lebih siap untuk mendapatkan pelatihan di tempat kerja mereka di masa depan, yang akan meningkatkan produktivitas karyawan dan secara langsung meningkatkan pendapatan nasional. Di negara-negara berkembang, korelasi antara pendidikan dan pendapatan dianggap lebih penting.
Upaya untuk mempersiapkan pelaku ekonomi untuk melakukan operasi seperti produksi, distribusi, dan konsumsi dikenal sebagai intervensi pendidikan ekonomi. Intervensi dalam fungsi produksi dilakukan dengan mempekerjakan karyawan di berbagai tingkatan, seperti manajemen puncak, menengah, dan bawah, atau karyawan kerah biru dan kerah putih ekstrem. Menciptakan teknologi baru juga merupakan bentuk intervensi. Contoh nyata dari peran lembaga pendidikan dalam proses produksi adalah program perluasan produksi melalui intensifikasi dan rasionalisasi.
Intervensi pada fungsi distribusi dilakukan melalui penelitian dan pengembangan produk yang memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat atau konsumen. Intervensi pada fungsi konsumsi dilakukan melalui peningkatan produktivitas kerja, yang akan mendorong peningkatan pendapatan. Peningkatan pendapatan ini akan mendorong peningkatan fungsi konsumsi, yang ditunjukkan dengan peningkatan tabungan pendapatan yang disisihkan. Tabungan ini akan menjadi penanaman modal yang pasti akan mempercepat pertumbuhan ekonomi negara.
Ukuran-ukuran Peranan (Kontribusi) Pendidikan Dalam Pembangunan Ekonomi
Bidang ekonomi memiliki banyak definisi konsep pembangunan, yang bervariasi tergantung pada konteksnya. Didasarkan pada gagasan bahwa peningkatan kemampuan masyarakat adalah cara yang paling efisien untuk melakukan pembangunan nasional suatu negara, ahli ekonomi mengembangkan teori pembangunan yang dikenal sebagai investasi dalam tenaga manusia. Pendidikan masyarakat juga dianggap sebagai komponen utama yang mendukung pembangunan.
Meningkatkan kemampuan kerja dan pengetahuan. Dengan kata lain, pendidikan menyiapkan pekerja. Namun demikian, tingkat pengangguran di hampir seluruh negara bertambah sekitar 2 % setiap tahunnya. Ini karena pendidikan tidak selalu menghasilkan lulusan yang cocok untuk pekerjaan tertentu. Meskipun sekolah memiliki kemampuan untuk menghasilkan pekerja yang memiliki kemampuan tertentu, itu bukan satu-satunya tempat di mana kemampuan tersebut dapat dicapai.
Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, ada banyak faktor yang berbeda. Di antara ukuran-ukuran tersebut adalah:
1. Pendapatan per kapita
2. Pergeseran peta ketenagakerjaan dari pertanian ke industry
3. Konsumsi energi atau barang berteknologi tinggi seperti mobil, telepon, dan televisi
4. Peningkatan efisiensi sistem produksi masyarakat, yang diukur dengan GDP dan GNP
5. Kepuasan dengan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
6. Pencapaian tujuan oleh berbagai kelompok masyarakat yang berkaitan dengan penggunaan
Banyak kontroversi tentang hubungan antara pembangunan dan pendidikan disebabkan oleh fakta bahwa sangat sedikit kebijakan pendidikan yang benar-benar dipantau dan dinilai untuk hasilnya. Analisis pendidikan biasanya bersifat ex-post facto, atau data diperoleh dari peristiwa sebelumnya. Sebenarnya, ide tentang cara menilai pendidikan harus dibuat sejak tujuan ditetapkan.dengan mempertimbangkan metode dan kerangka berpikirnya. Linear regresi dan produksi pendidikan adalah dua metode yang sering digunakan dalam penelitian evaluasi. Berdasarkan hal tersebut di atas, kriteria, ukuran pertumbuhan, atau hasil pembangunan harus ditemukan sebelum membahas kontribusi pendidikan terhadap pembangunan.
Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan pembangunan ekonomi, data berikut diperlukan:
1. Pendidikan, yang mencakup partisipasi siswa dalam semua jenis dan jenjang Pendidikan.
2. Pendapatan nasional, yang diwakili oleh Pendapatan Nasional Bruto, Pendapatan Domestik Bruto, dan Pendapatan Perkapita.
3. Perubahan peta ketenagakerjaan, dengan rentang industri-pertanian.
4. Konsumsi energi.
Ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung, memengaruhi pendidikan. Menurut Alhumami (2004), pendidikan tidak hanya dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan keahlian teknologi, tetapi juga dapat menciptakan lingkungan bisnis yang sehat yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini mendorong semua warga negara untuk berwirausaha secara adil dan sehat sendiri. Dengan kata lain, mereka berkontribusi aktif pada pembangunan dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan pendapatan dan, pada akhirnya, meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Pendapatan dan produktivitas masyarakat pasti akan meningkat jika pendidikan mencapai semua level. Meningkatnya sumber daya manusia ini akan meningkatkan kesejahteraan dengan memberi orang lebih banyak pilihan. Menurut Schultz, beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia termasuk pendidikan formal, yang dianggap paling erat terkait dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia. Tidak hanya individu yang mendapat manfaat dari investasi dalam pendidikan, tetapi juga masyarakat umum dan komunitas bisnis.
Referensi
Prasetyo, D., Danurahman, J., & Hermawan, H. (2023). Implementasi pendidikan kewarganegaraan dalam mewujudkan warga negara baik dan cerdas. Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN, 8(1), 15-23.
Jailani, S. A. P., Saputra, J. A., & SHI, M. (2022). Pendidikan Kewarganegaraan. Prenada Media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!