Pemalang, Kamis (25/11/2021) – Pandemi Covid-19 mulai masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2020. Berbagai cara telah dilakukan Pemerintah Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mengurangi tingkat kematian dan penularan akibat Covid-19. Tim P2KKN Universitas Diponegoro bersama UNICEF Indonesia, berkolaborasi membetuk suatu program untuk membantu pemerintah dan Kementerian Kesehatan RI dalam mempercepat proses penyebaran vaksinasi Covid-19 agar dapat mengurangi tingkat kematian dan penularan Covid-19. Program yang dibentuk oleh tim P2KKN UNDIP dan UNICEF Indonesia yaitu KKN Tematik yang bertemakan “Sinergitas Antara Akademisi dan Pemerintah dalam Mendukung Pencapaian SDGs Melalui Percepatan Vaksinasi serta Pencegahan Penularan Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah”. Program ini merupakan bentuk pengabdian yang diberikan Universitas Diponegoro kepada pemerintah Jawa Tengah dalam membantu mempercepat penyebaran vaksinasi serta pencegahan penularan Covid-19 di wilayah pedesaan yang ada di Jawa Tengah.
Mahasiswa KKN Tematik UNDIP X UNICEF memiliki dua program kerja dari tim P2KKN UNDIP yang wajib dilaksanakan oleh peserta KKN. Program tersebut yaitu :
- Pemantauan 3M di Sekolah dan Tempat Umum. Mahasiswa memantau bagaimana pelaksanaan protokol kesehatan 3M (Mencuci tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak) di Sekolah percobaan pertemuan tatap muka dan tempat umum yang ada di sekitarnya. Hasil dari pemantauan ini kemudian dilaporkan melalui whatsapp UNICEF Child Health. Adapun tata cara pelaporan pemantauan 3M sebagai berikut :
Mahasiswa KKN Tematik UNDIP X UNICEF Mengadakan Berbagai Program Kerja Percepatan Vaksinasi - Pemantauan Imunisasi Bayi Dibawah Usia Dua Tahun Selama Pandemi Covid-19. Setiap mahasiswa KKN harus mendata minimal 20 baduta yang ada di daerah KKNnya. Pendataan ini dilakukan dengan cara mengisi formulir kartu pantau cepat imunisasi rutin lengkap pada masa pandemi. Pendataan ini dilakukan agar dapat mengetahui alasan orang tua bayi mengapa sudah/ belum melakukan imunisasi terhadap anaknya. Serta survei kesediaan orang tua mengenai vaksinasi Covid-19 terhadap bayi.
Selain kedua program wajib tersebut, mahasiswa KKN UNDIP X UNICEF juga dituntut agar dapat menciptakan sebuah program kerja yang tentunya berdasarkan permasalahan yang timbul di masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh Naeli Fauziyah, mahasiswi KKN Tematik UNDIP X UNICEF di Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Mahasiswi ini membuat program berupa database vaksinasi dan sosialisasi program pemantauan penerapan kebiasaan Baru 3M di tempat umum kepada muda-mudi di Desa Penggarit. Alasan Naeli memilih program ini yaitu karena belum adanya data status vaksinasi warga Desa Penggarit, sehingga akan sulit untuk mengetahui dan mengajak warga yang belum melaksanakan vaksinasi Covid-19 oleh karena itu dengan adanya program database vaksinasi ini harapannya dapat mempermudah desa dalam mendeteksi status vaksinasi warganya. Naeli berhasil menginput 902 data vaksinasi warga desa penggarit. Program ini tentunya akan membantu dalam percepatan penyebaran vaksinasi Covid-19.
Sosialisasi program pemantauan penerapan kebiasaan baru 3M di tempat umum kepada muda-mudi di Desa Penggarit ini dipilih karena Naeli ingin memberdayakan pemuda Desa Penggarit agar turut serta menjadi relawan pemantauan kebiasaan baru 3M. Harapannya dengan semakin banyak relawan yang ikut serta dalam pemantauan 3M ini masyarakat akan semakin patuh terhadap protokol kesehatan. Program ini membantu meminimalisir penularan Covid-19 sehingga pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.
Dengan adanya kegiatan KKN Tematik seperti ini harapannya vaksinasi Covid-19 dapat segera merata ke seluruh penjuru negeri dan Penularan Covid-19 dapat terminimalisir. Sehingga pandemi Covid-19 yang menyerang hampir seluruh dunia segera berakhir.
