Mohon tunggu...
Nadia Zahwa Sabrina
Nadia Zahwa Sabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya lulusan dari SMK Letris Indonesia 2, Saat ini saya seorang mahasiswi baru di Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta program studi manajemen dakwah, selama saya SMK, saya aktif di organisasi siswa intra sekolah bidang sosial media dan mading, hoby saya Travelling dan Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanggung Jawab Dalam Islam

10 November 2024   12:16 Diperbarui: 10 November 2024   12:33 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap individu pada dasarnya telah diberikan tanggung jawab sebagai bagian dari kodrat hidup manusia. Namun, tidak semua orang dapat sepenuhnya memahami atau menyadari makna sejati dari tanggung jawab tersebut. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci mengenai pengertian tanggung jawab, contohnya, serta macam-macamnya


Tanggung jawab dalam islam pengertian dan macam- macamnya:


A. Pengertian Tanggung Jawab

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanggung jawab adalah “keadaan wajib menanggung segala sesuatu” atau “kewajiban untuk menanggung akibat dari suatu perbuatan atau tindakan”(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2023). Menunjukkan bahwa tanggung jawab mengharuskan seseorang untuk bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan atau amanah yang ia emban. Adapun tanggung jawab memiliki 2 penyangga utama, pertama, kesadaran tentang kewajiban yang harus di tunaikan dalam hidup dan kehidupan ini dengan sebaik baiknya. Kedua, kesiapan fisik dan mental untuk menanggung segala resiko dalam menunaikan kewajiban dan kesiapan menanggung segala akibat dari sesuatu yang telah dilakukannya.

Dalam Islam, tanggung jawab adalah amanah yang diberikan Allah SWT kepada setiap individu Muslim, yang harus dijalankan dengan penuh keikhlasan. Tanggung jawab dalam Islam tidak hanya mencakup hubungan dengan Allah, tetapi juga kewajiban kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, alam dan lingkungan dan bangsa dan negara. Yusuf Al-Qaradawi menjelaskan bahwa tanggung jawab dalam Islam terdiri dari tiga aspek utama: tanggung jawab kepada Allah, tanggung jawab kepada diri sendiri, dan tanggung jawab kepada orang lain (Al-Qaradawi, 2001). Sementara Al-Ghazali menyatakan bahwa tanggung jawab Muslim adalah menjaga amanah yang diberikan Allah serta menghindari hal-hal yang dilarang (Al-Ghazali, 1993).


B. Macam-Macam Tanggung Jawab Dalam Islam:

Seperti yang dikutip dari buku yang diterbitkan oleh Prof, Dr, H, Asep Usman Ismail berjudul "Kuliah Akhlak Tasawuf: Tanggung Jawab Dalam Islam" (2023) tanggung jawab terbagi menjadi kepada Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat, serta bangsa dan negara.

1. Tanggung Jawab Kepada Allah

Tanggung jawab kepada Allah SWT adalah bentuk kesadaran penuh seorang hamba akan kewajibannya untuk beribadah, menaati perintah, dan menjauhi larangan Allah. Ini merupakan tanggung jawab asasi yang diwujudkan dengan ikrar tauhid, atau mengakui hanya Allah sebagai satu-satunya Tuhan. Dalam praktiknya, tanggung jawab ini diwujudkan melalui:

- Mengesakan Allah (Tauhid)

Tanggung jawab dasar manusia kepada Allah dimulai dengan mengakui-Nya sebagai satu-satunya Tuhan. Dua kalimat syahadat adalah deklarasi iman yang tidak hanya diucapkan tetapi juga diyakini dalam hati. Tindakan ini menjadi dasar untuk segala bentuk ibadah dan kehidupan seorang Muslim.

- Beribadah Hanya kepada Allah

Umat Islam diwajibkan untuk beribadah dengan tulus dan ikhlas hanya kepada Allah, sebagaimana dinyatakan dalam surat Al-Fatihah ayat 5: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.” Ini menunjukkan bahwa ibadah yang ikhlas melahirkan kesadaran sebagai hamba yang bergantung pada Allah SWT.

- Tidak Menyekutukan Allah

Dalam Q.S. Lukman:13, nasihat Lukman kepada anaknya agar tidak mempersekutukan Allah menyatakan bahwa syirik adalah bentuk kezaliman terbesar. Allah SWT mencela tindakan menyekutukan-Nya, karena hal ini menempatkan manusia dalam kesalahan besar. Syirik mengingkari ketuhanan Allah yang mutlak dan menyimpang dari jalan tauhid.

- Menjaga Keimanan dari Kemusyrikan

Q.S. Ali Imran:64 mengajak semua orang, termasuk Ahli Kitab, untuk mengesakan Allah dan tidak menjadikan makhluk atau benda lain sebagai tuhan. Ayat ini memperlihatkan bahwa tauhid adalah prinsip utama yang harus dipegang oleh semua umat beragama, mengajak semua pihak untuk tidak mempersekutukan Allah.

- Menghindari Penyerupaan Ketuhanan pada Makhluk Lain

Manusia tidak boleh mempertuhankan sesama makhluk, baik itu manusia, malaikat, jin, atau benda. Dalam surat Ali Imran:64, umat Islam diajak untuk tidak saling mempertuhankan satu sama lain, menjaga ketuhanan tetap hanya pada Allah.

- Mentaati Perintah dan Menjauhi Larangan Allah

Menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits, adalah wujud dari tanggung jawab seorang Muslim kepada Allah. Hal ini mencakup pelaksanaan ibadah wajib serta amalan sunnah sebagai bentuk ketaatan.

- Mendekatkan Diri kepada Allah

Seorang Muslim juga bertanggung jawab untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah melalui dzikir, doa, shalat, puasa, dan sedekah. Kedekatan kepada Allah melahirkan ketenangan dan keyakinan akan keberadaan-Nya.


2. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri

Tanggung jawab kepada diri sendiri dalam Islam mengharuskan seseorang untuk memiliki kesadaran akan kewajiban mengembangkan kepribadian sebagai makhluk yang diciptakan Allah SWT. Tanggung jawab diri sendiri untuk mengembangkan kepribadian dan memenuhi kebutuhan fisik dan spiritual secara seimbang.

tanggung jawab diri sendiri yaitu:

- menjaga tubuh melalui makanan dan pekerjaan yang halal

- ⁠menjaga sikap

- ⁠menjaga kebersihan

- ⁠menjaga kebersihan diri


3. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga

Tanggung jawab terhadap keluarga dalam Islam melibatkan kewajiban kepala keluarga dan anak. Kepala keluarga memiliki tanggung jawab untuk:

- Mencari nafkah halal dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

- Mendidik anak-anak menjadi pribadi muslim yang bertanggung jawab.

- Melindungi anak-anak secara fisik, mental, dan agama.

- Menjadi panutan dalam ibadah, prestasi, dan kepedulian sosial.

- Menjadi wakil keluarga dalam interaksi sosial.

- Menjaga keharmonisan keluarga dengan komunikasi terbuka dan komitmen.


4. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat

Tanggung jawab manusia terhadap masyarakat dalam Islam didasarkan pada konsep kesatuan umat manusia yang berasal dari satu keturunan, yaitu Adam dan Hawa, dan diperintahkan untuk saling mengenal, tolong-menolong, dan bertakwa. Tanggung jawab ini mencakup beberapa aspek berikut:

- Akhlak sosial: Seorang Muslim tidak hanya dituntut berakhlak baik kepada Allah, tetapi juga kepada masyarakat.

- Kepedulian terhadap orang lain: Seorang Muslim harus peduli terhadap orang lain, terutama dalam masyarakat Muslim.

- Kerjasama dalam kebaikan: Menumbuhkan semangat kolaborasi untuk saling membantu dan memperjuangkan kebaikan.

- Memahami dan menangani masalah sosial: Terlibat dalam mengatasi permasalahan sosial dan memajukan kemandirian masyarakat.

- Berbuat baik kepada tetangga: Menunjukkan kepedulian dengan berbuat baik kepada tetangga, baik yang Muslim maupun non-Muslim.

Bentuk nyata tanggung jawab terhadap masyarakat dapat dilakukan melalui partisipasi dalam kegiatan sosial, menjaga lingkungan, menjaga kualitas layanan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program sosial.


5. Tanggung Jawab Terhadap Alam dan Lingkungan

Manusia dan alam memiliki hubungan timbal balik, di mana manusia memberi pengaruh aktif terhadap alam, sementara alam memberi manfaat pasif bagi manusia. Tanggung jawab manusia terhadap lingkungan sangat besar, mencakup pengelolaan dan pemanfaatan alam dengan bijaksana, menjaga kebersihan, dan menggunakan teknologi ramah lingkungan untuk kelestarian alam. Alam diciptakan Allah untuk mendukung kehidupan manusia dengan keseimbangan. Beberapa ayat Al-Qur’an menegaskan pentingnya menjaga alam, seperti (QS. Al-An’am 6:141-142) yang mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam memanfaatkan sumber daya alam.


6. Tanggung Jawab Terhadap Bangsa Dan Negara

Tanggung jawab seorang Muslim terhadap bangsa dan negara melibatkan peran aktif dalam membangun kualitas bangsa dengan iman, takwa, dan integritas.

Tanggung jawab ini termasuk:

- Mengikuti wajib militer untuk membela negara saat dibutuhkan, untuk pertahanan dan ketahanan negara dari serangan musuh

- Menjadi penggiat pendidikan masyarakat untuk mencerdaskan bangsa, karena pendidikan adalah modal penting dalam memperkuat negara.

 - Berkontribusi kepada negara dengan tenaga, pikiran, harta, dan jiwa


C. Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa sikap tanggung jawab akan membantu seseorang untuk lebih tegar dalam menghadapi berbagai masalah dan lebih berhati-hati dalam bertindak dengan merencanakan segala sesuatunya dengan cermat. Selain itu, orang yang memiliki sikap tanggung jawab akan lebih mudah dipercaya, dihormati, dihargai, dan disukai oleh orang lain. Oleh karena itu, penting untuk selalu menumbuhkan sikap tanggung jawab.

Penulis: Nadia Zahwa Sabrina dan Hamidullah Mahmud

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun