Mohon tunggu...
Nadzri ahsanu
Nadzri ahsanu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas muhamadiyah jakarta

Saya seorang mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengais dan memulai sebuah freelance dan membangun personal branding melalui karya tulisan dan sebuah karya website

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gen Z: Dilema Disiplin, Mengatasi Hambatan Menuju Kesuksesan

13 Mei 2024   13:58 Diperbarui: 14 Mei 2024   18:36 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan fenomena di zaman sekarang orang-orang sangat ingin terkenal dan di sambut hangat dengan semua orang tetapi mereka lupa dengan proses dan bagaimana seharusnya dilakukan untuk mencapai apa yang dituju sehingga lebih memilih short cut yang mungkin tidak berkenan di gunakan dan mereka tetap memakai itu dengan ambisi yang besar sehingga terjerumus dalam dunia instant.Terjadi lah fenomena-fenomena yang tidak patut dilakukan oleh Gen Z seperti mencari sensasi dengan orang yang lebih tua sehingga mereka melupakan sebuah etika dan adab, terjadilah keresahan masyarakat dengan adanya anak muda melakukan ugal-ugalan di jalanan mau pun di lingkungan rumah sehingga terjadilah ketegangan di antara kekeluargaan dan persaudaraan yang sudah di bentuk dari nenek moyang kita.Proses yang menggunakan jalan pintas menuju kesuksesan umumnya tidak membawa hasil yang langgeng dan hanya akan menimbulkan kecurigaan dan kontroversi,Sebagai contoh nyata banyaknya selebriti instan yang memanfaatkan sensasi dan kontroversi menunjukkan bahwa masyarakat saat ini lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat sensasional daripada prestasi dan bakat.

Mengutip dari sebuah buku Stolen Focus Dari karya Johan Hari dengan kalimat yang sangat indah dan mecerminkan saat ini"Kehidupan penuh dengan distraksi,di tingkat individu, adalah kehidupan yang kurang berarti,bila kita tidak mampu memberi perhatian yang berkelanjutan, anda tidak bisa mencapai hal hal yang ingin kita capai"

Dari kalimat tersebut kita bisa melihat pentingnya fokus,konsisten dan disiplin dimana Gen Z menyepelekan dalam hal tersebut penyebab dari masalah tersebut adalah penggunaan smartphone berlebihan dan membuka aplikasi yang tidak bermanfaat dan meningkatkan distraksi kepada kita hingga sampai banyak orang kehilangan tujuan dikarenakan distraksi itu.Dimana kita sebagai Gen Z seharusnya tidak layak menggenggam smartphone terus menerus,sudah seharusnya Gen Z mengexplore keahlian dan bakat di dunia luar sehingga menjadi bekal untuk menggapai tujuan mulia itu.dengan banyaknya menggunakan smartphone dan membuka sosial media tidak lain hanya mengundang rasa iri dan mungkin bisa menyebabkan rasa putus asa dikarenakan melihat postingan teman sebaya yang sudah memamerkan harta dan benda yang sudah mereka miliki entah dari mana asalnya itu,alih-alih memotiviasi diri sendiri realitanya hanya menghasilan deraian emosional dan iri hati. Dan menyalahkan diri sendiri dengan kalimat 'kenapa saya belum bisa membeli dan memiliki yang saya inginkan seperti mereka'.

Dengan buku yang sama saya menemukan sebuah studi yang dilakukan oleh Profesor Michael Posner di University of Ofregon menemukan bahwa " Apabila anda berfokus pada sesuatu dan anda terintrupsi, anda membutuhkan waktu rata-rata 23 menit untuk kembali ke keadaan fokus yang sama"

Sudah kita bahas di paragraph sebelumnya bahwasanya distraksi itu sangat mengganggu kita untuk menggapai sebuah kesuksesan, dan dari kalimat yang saya kutip di atas itu mungkin penyebab paling banyak di alami oleh Gen Z dikarenakan sering kali ilang fokus karena ada gangguan dari external kita yang tidak bisa kita atasi,Waktu 23 menit itu bisa kita manfaatkan untuk menulis karya ilmiah atau membaca 1 sampai 2 halaman buku yang kita suka.Solusi untuk mengurangi dan menghilangkan distraksi itu bisa jadi kita harus memilih lingkungan yang memang satu tujuan dengan kita dan kita bisa terus fokus dan bekerja sama untuk melakukan proses-proses yang kita kejar.Selain lingkungan bisa jadi benda yang kita sering kali kita pegang dan kita lihat yang menyebabkan terdistraksi dan hilang fokus kita yaitu Smartphone yang canggih tapi tidak dengan seseorang yang mempunyainya. Smartphone sering kali melupakan dan melalalikan kita dalam menuju kesuksesan karena sangat excited menscroll media sosial yang tidak kunjung usai dari situ kita tidak sadar sudah membuang waktu beberapa jam hanya untuk melihat seseorang yang tidak dia kenal memamerkan harta,benda dan outfit yang mereka pakai.Fenomena itu mungkin sudah dialami setiap hari oleh Gen Z dan generasi selanjutnya yaitu Gen Alpha, Fenomena itu sudah tidak bisa dihindarkan di kalangan mereka karena sudah melekatnya teknologi yang di genggam mereka sayangnya banyak dari mereka tidak bisa memanfaatkan dan dikontrol dengan baik sehingga bukan hanya penghambat tetapi bisa jadi faktor kegagalan generasi mereka.Soulsi dari sebuah kegagalan karena Smartphone yaitu kita menjadwalkan dan mengontrol kegunaan teknologi tersebut ketika kita memang butuh bisa kita gunakan sebaik mungkin tetapi ketika kita sudah tidak membutuhkan kita harus tegas stop memegang smartphone itu dan meninggalkan benda itu dan kembali fokus kepada tujuan yang sudah kamu tetapkan di hari itu sehingga proses terus berjalan sebagimana kamu konsep dan targetkan.

Dr Jame Wiliams Dosen filsafat dan etika teknologi di Oxford University membuat statement yaitu " Bila kita ingin melakukan hal yang penting di ranah apapun-konteks apapun dalam kehidupan kita harus mampu memberi perhatian pada hal-hal yang tepat... Bila kita tidak bisa melakukan itu sulit untuk melakukan apapun"

Statement tersebut menjelaskan kita harus totalitas untuk menggapai sebuah kesuksesan dan cita-cita yang kita inginkan, tidak lagi ragu dalam sebuah tujuan sehingga kedepannya kita mulai fokus kepada apa yang kita harapkan tidak ada lagi masalah malas-malasan dan mengesampingkan tujuan kita, dengan totalitas kita bisa memfiltter dan menentukan dimana tempat kita bisa jadikan untuk berfikir,mengevaluasi dan menjalankan proses yang tidak mudah untuk menuju kesuksesan yang diharapkan. Sebagai Gen Z kita sudah di fasilitasi dengan adanya teknologi dan artifical intelligance (AI) untuk membantu menuju kesuksesan, tidak sulit lagi mengumpulkan informasi dan data yang kita butuhkan,tetapi harus berhati-hati banyaknya informasi dan data yang tidak valid dan tidak bisa digunakan.Dari sebuah totalitas dan Teknologi kita bisa menghasilkan hasil yang sangat sempurna untuk tujuan kita dan mungkin menjadi pencetus atau role model untuk generasi selanjutnya.Gen Z dengan sebuah bakat yang unik bisa kita jadikan sebuah karya yang bisa jadi karya itu sangat bermanfaat untuk orang lain dan untuk negara, karena negara ini perlu regenerasi yang bisa menyesuaikan zaman untuk memajukan negara dan bangsa dan Gen Z ini penentu masa depan bangsa untuk kedepannya jadi mulailah dari sekarang tuntaskan masalah distrkasi dan fokus kepada cita-cita dan kesuksesan hidup kita melepaskan hal-hal yang sudah tidak lagi bermanfaat.Menikmati prosesnya dan ambil manfaatnya dari setiap kejadian karena guru terbaik untuk diri kita adalah sebuah pengalaman dan pengalaman itu tidak harus dari diri kita sendiri bisa jadi dari pengalaman orang sukses dan kita ambil pelajaran dari kepahitan yang mereka alami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun