Pengasuhan pola makan anak merujuk pada praktik orang tua atau caregiver dalam memberikan asupan makanan dan membentuk kebiasaan makan yang sehat pada anak. Hal ini mencakup pemilihan makanan yang bergizi, porsi yang tepat, serta menciptakan lingkungan makan yang positif. Pengasuhan pola makan anak juga melibatkan pendidikan tentang pentingnya makanan sehat, memperkenalkan berbagai jenis makanan, dan menciptakan kebiasaan makan yang baik. Dengan pengasuhan pola makan yang tepat, anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta memperoleh nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan dan perkembangannya. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) (2021), angka kejadian masalah kesulitan makan di beberapa negara cukup tinggi didapatkan 20% orang tua mengatakan anaknya mengalami masalah sulit makan, dengan prevalensi tertinggi anak hanya mau makan makanan tertentu. Berdasarkan penelitian dalam Jurnal Gizi 2018 di Indonesia sekitar 52,4% anak pada usia 3-6 tahun mengalami kesulitan makan dan cenderung pemilih dalam aktivitas makan.
Sebelum melakukan penyuluhan tim pelaksana melakukan koordinasi dengan Petugas Kecamatan dan Kader PKB. Koordinasi ini dilakukan untuk mencapai kesepakatan mengenai rencana kegiatan serta bentuk partisipasi mitra. Langkah ini dilakukan untuk memastikan adanya dukungan dan keterlibatan aktif dari pihak terkait, sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik. Pada tahap pelaksanaan penyuluhan diawali dengan pembukaan acara yang dilakukan oleh moderator untuk membuat suasana acara yang hangat dan ramah serta menciptakan ruang untuk berinteraksi secara positif. Dilanjutkan dengan membagikan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta sebelum materi disampaikan sebagai langkah penilaian pemahaman awal. Lalu kegiatan penyuluhan masuk pada tahap inti yaitu penyampaian materi terkait "Pengasuhan Pola Makan pada Anak". Pada tahap penjelasan materi dilakukan oleh 2 mahasiswa psikologi UNTAG Surabaya. Penyampaian materi dilakukan dengan cara mempresentasikan topik pembahasan yang disertai dengan gambar-gambar dan juga menayangkan video kreasi makanan untuk menarik minat makan anak. Setelah selesai pemberian materi moderator memberikan kesempatan peserta untuk berpartisipasi aktif, bertukar pikiran, dan memperdalam pemahaman. Pada tahap diskusi tim pelaksana juga melontarkan pertanyaan kepada seluruh peserta dan memberikan reward untuk 3 orang yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi peserta untuk aktif dalam kegiatan penyuluhan. Selanjutnya dilakukan pembagian post-test untuk mengukur pengetahuan setelah penyampaian materi. Pemberian post-test dilakukan agar tim pelaksana dapat mengukur dan mengevaluasi efektivitas psikoedukasi yang telah diberikan kepada peserta. Langkah terakhir dalam pelaksanaan psikoedukasi yaitu penutupan yang dilakukan oleh moderator.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI