Saya akan sedikit menulis hasil diskusi perkuliah pertama. Tapi bukan diskusi si soalnya kebanyakan dosenya yang ceramah hee, kebetulan dosen yang pengampu matakuliah ini masih muda, ditunjukan oleh pemikiranya yang terkadang lebih menarik dan berbeda di bandingkan (sebelumnya saya minta maaf ya pak bu) dosen yang lebih tua. Dan yang paling penting ga salahkan kalau bapak dosen Mukhlis Ma. Ini yang lebih banyak berbicara dikelas dengan pemikiran-pemikiran yang lebih menarik dan pastinya masih kuat bicara 3 sks dalam kelas kan hehehe. Oh yaa judul artikel ini bagaimana Paradigma sampai padaa metodelogi, kenapa saya kasih judul itu soalnya matakuliah ini tentang metodelogi penelitian. Yah dikasih deh metedologinya di judulnya biar ga ngaur-ngaur banget anti ceritanya.
Langsung aja ya, sepengetahuan saya banyak sekali mahasiswa yang sering bicara “paradigma” ketika diskusi atau sekedar berbincang dengan teman. Tapi apa dia tau arti sebenarnya paradigm itu. Buat temen-temen mahasiswa yang belum tauaku kasih tau ya biar ga sekedar ngomong aja, paradigma ialah keterkaitan satu set asumsi tentang dunia sosial sebagai kerangka filosofi yang dikonseptualkan untuk studi tentangnya. Ada juga menurut tokoh Kuhn Paradigma juga merupakan matrik disiplin yang memamndang secara general asumsi, nilai-nilai, keyakinan, dan contoh dari apapun yang mampu memberikan kontribusi kepentingan disiplin tersebut. Jadi paradigman ini ialah asumsi dasar atau keyakinan peneliti untuk mengarahkan peneliti dalam mengunakan teori.
Selanjutnya kita masuk ke teori sebelum masuk ke metodelogi, pengertian teori sangat berkesinabungan dengan pengertian paradigma tadi yakni, teori ialah paradigma (asumsi-asumsi) yang diterima oleh akal sehat orang banyak. Menurut tokoh Little John & Karen Foss teori ialah konsep yang abstrak dan hubungan konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Jadi teori ini set presepsi yang sistematis dan berkaitan dan juga dikembangkan oleh peneliti untuk gejala tertentu. Dan mengunakan metodelogi penelitian para peneliti menjelaskan gejala-gejala tertentu tersebut.
Metodelogi penelitian ialah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh para pelaku suatu displin ilmu (peneliti). Metodelogi ini terbagi menjadi 2 yakni metodelogi penelitian kuantitatif dan metodelogi kualitatif. Perbedaan yang paling mencolok dan paling mudah ialah metodelogi penelitian kuantitatif pengumpulanya dengan cara skala atau angket sedangkan metodelogi penelitian kualitatifpengumpulan data dengan cara wawancara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H