Mohon tunggu...
Nadzifa Nisaul
Nadzifa Nisaul Mohon Tunggu... Full Time Blogger - InterRelation:)
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humanize Humans:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meneladani Kesetiaan Abu Bakar Ash-Shiddiq pada Rasulullah SAW

21 Oktober 2019   23:03 Diperbarui: 23 Juni 2021   09:00 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khulafaur Rasyidin merupakan sahabat Rasulullah yang terpilih menjadi sahabat-sahabat yang dijamin masuk surga, salah satunya adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq sosok sahabat yang menjadi orang pertama yang memeluk agama islam, khalifah pertama pengganti Rasulullah, dan merupakan ayah mertua Rasulullah yang telah menikahi putrinya Aisyah.

Nama asli Abu Bakar adalah Abdul Ka'bah, tetapi terkenal dengan nama Abu Bakar Ash-Shiddiq. Abu Bakar yang memilik arti "Anak Unta Muda", dan Ash-Shiddiq yang merupakan gelar yang dimiliknya dikarenakan sifatnya yang sangat percaya dengan segala sesuatu yang Rasulullah sampaikan tanpa ada rasa keraguan sedikitpun.

Baca juga: Umar bin Khathab R.A.: Pemimpin Tegas dan Lembut Dambaan Umat

Sebagai seseorang yang menjadi pemeluk agama islam pertama, Ia memiliki peran besar dalam melalui ajakannya berhasil mengislamkan banyak orang yang dikemudian hari menjadi tokoh-tokoh penting sejarah islam.

Kesetiaannya pada Rasulullah merupakan satu hal yang sangat melekat pada diri Abu Bakar, Beliau sering mendampingi Rasulullah seperti ketika hijrah menuju Madinah dan kepatuhannya dalam menerima keputusan Rasulullah dalam perjanjian hudaibiyah.

Saat Rasulullah wafat banyak para sahabat yang tidak percaya dan tidak menerima kenyataan itu, sampai Umar bin Khattab ingin berniat membunuh dengan menghunuskan pedang kepada siapa saja yang berani mengatakan bahwa Rasulullah telah wafat. Masyarakat panik, kondisi sangat tidak terkendali saat itu.

Betapa tidak sang junjungan alam baginda Rasulullah telah pergi meninggalkan para sahabat dan orang-orang yang dicintainya untuk selama-lamanya. Dalam situasi seperti itu Abu Bakar yang terkenal memiliki hati yang lembut hadir untuk menyelamatkan akidah umat muslim agar tetap bertahan dan membela islam walaupun Rasulullah telah tiada.

Baca juga: Meneladani Kejujuran dan Kedermawanan Kekasih Rasulullah Abu Bakar As Siddiq

Abu Bakar berseru "Wahai sekalian manusia, barang siapa menyembah Rasulullah, ketahuilah sesungguhnya Rasulullah telah wafat. Dan barang siapa menyembah Allah, sesungguhnya Dia Maha Hidup dna Kekal dan Tak akan pernah mati." Ucapnya (tirto.id, 2019)

Kontribusi yang dilakukannya bersama Rasulullah sangat banyak seperti, Ia sering mendampingi Rasulullah berperang, ketika perjanjian hudaibiyah, sosok yang mendamaikan kaum muhajirin dan kaum anshor, orang yang melanjutkan kebijakan Rasulullah, ketika dua tahun memimpin sebagai khalifah ia telah memerangi orang yang tidak menerima zakat dan memerangi orang yang berkhianat dalam internal.

Ketika menemani Rasulullah hijrah ke madinah dan telah menempuh perjalanan jauh kemudian Rasulullah dan Abu Bakar beristirahat di sebuah gua yang bernama Gua Tsur demi menghindari diri dari musuh yang mengejarnya. Sebelum memasuki Gua Abu Bakar menutupi seluruh lubang yang ada karena menghindari hewan yang berbahaya masuk menggunaan kain hingga tertutup dan tersisa dua lubang dikarenakan kain yang digunakan telah habis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun