Dampak Tekanan Sosial dari Tekanan Media Sosial Terhadap Kesejahteraan Mental Gen Z

Media sosial ialah sebuah media yang dimanfaatkan oleh generasi z untuk berinteraksi antar sesama dengan cara menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan dan komunitas virtual. Generasi Z merupakan penerus dari generasi milenial Generasi Z merupakan individu yang terlahir pada rentang tahun 1996---2010

Media sosial di Indonesia menempati urutan ketiga di Asia. Sekitar 55 juta jiwa dari 245 juta penduduk Indonesia adalah pengguna media sosial. Gen z yang paham menggunakan media sosial mengutarakan  keluhanya mengenai tekanan mental yang dialaminya dengan menuliskan dan memposting di media sosial untuk mendapatkan sebuah dukungan dari beberapa pengguna media sosial lainnya. Media yang paling banyak dipakai oleh gen z indonesia antara lain Instagram, Twitter dan WhatApp

Semakin banyak yang membuat akun -- akun di media sosial, maka akan tercipta suatu ketergantungan masyarakat terhadap media sosial dan mereka tidak akan lepas dari yang namanya kecanduan media sosial. Banyak sekali kalangan gen z mengupload segala sesuatu yang ia lakukan seperti mengupload makan beresama, dinner fancy bersama serta berlibur pada suatu  kota atau luar negeri sekalipun kegiatan akademik seperti sedang berkuliah, lomba pada ajang nasional dan internasional, dari sana banyak sekali pressure pada  kalangan gen z dikarenakan anak gen z dijuluki sebagai "orang fomo"

Banyak sekali pengguna sosial media yang pasif hanya stalking dan scrolling saja itu dapat menyebabkan ketidaksejahteraan pada mental gen z dan dapat meningkatkan tekanan mental lebih tinggi, menyebabkan depresi, insecure, kondisi mental yang tidak stabil yang dapat menyebabkan mood swing dan tidak ingin melakukan apa apa karena merasa tertinggal "aku ingin deactive instagram karena temenku lolos di ui ptn sedangkan aku cuman kuliah di pts swasta" kata anak gen z yang sekarang berkuliah di pts