Mohon tunggu...
Nadzella Azzahra
Nadzella Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang Mahasiswa aktif semester 5 jurusan akuntansi di Universitas Mercu Buana. Artikel ini saya buat untuk memenuhi tugas Pengauditan II, Dosen Pengampu: Febrian Kwarto, Dr. SE, M.Akt., Ak., CA., ACPA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mari Kita Memahami Siklus Akuisisi dan Pembayaran dalam Proses Audit

24 November 2023   23:44 Diperbarui: 25 November 2023   01:29 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo, sebelum kita mempelajari siklus Akuisisi dan Pembayaran, Peratama-tama kita harus memahami istilah dari akuisisi itu sendiri.

Pengertian Akuisisi dalam Dunia Bisnis: Suatu Proses Pengambilalihan yang Membentuk Kekuatan Baru

Dalam konteks bisnis, istilah "akuisisi" merujuk pada suatu proses penting yang melibatkan pengambilalihan saham sebuah perusahaan oleh perusahaan lain. Proses ini terjadi ketika suatu entitas, misalnya perusahaan A, memutuskan untuk membeli sebagian besar atau seluruh saham perusahaan lain, dalam contoh ini, perusahaan B. Hasil dari akuisisi ini adalah perusahaan A menjadi pemilik sah dari perusahaan B, menciptakan entitas tunggal yang menggabungkan kekuatan dan sumber daya keduanya.

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, bayangkan perusahaan A sebagai pemain kunci yang berupaya memperluas cakupan bisnisnya atau memperoleh keunggulan strategis dengan cara menggabungkan diri dengan perusahaan B. Langkah ini dapat diambil untuk meningkatkan pangsa pasar, mendiversifikasi portofolio produk, atau mencapai efisiensi operasional. Akuisisi bukan sekadar pertukaran saham, tetapi sebuah perubahan signifikan dalam struktur perusahaan yang melibatkan penggabungan dua entitas menjadi satu.

Sebagai contoh konkret, mari kita fokus pada perusahaan A yang mengakuisisi perusahaan B. Dalam proses ini, perusahaan A mengambil alih kepemilikan saham perusahaan B dan dengan demikian, secara efektif, perusahaan B menjadi bagian dari perusahaan A. Akuisisi ini dapat membawa manfaat berupa peningkatan skala operasional, akses ke pasar baru, atau bahkan integrasi teknologi yang lebih baik.

Penting untuk dicatat bahwa akuisisi dapat terjadi dengan berbagai motivasi, termasuk strategi pertumbuhan, keunggulan kompetitif, atau reaksi terhadap perubahan pasar. Oleh karena itu, pemahaman tentang bagaimana proses ini dapat membentuk dan memengaruhi dinamika bisnis sangat krusial dalam memahami perubahan landscape industri dan arah strategis suatu perusahaan.

Siklus akuisisi dan pembayaran merupakan bagian penting dari aktivitas perusahaan yang melibatkan proses pengambilalihan, pembelian barang dan jasa, serta pengeluaran kas. Audit pada siklus ini bertujuan untuk menilai apakah transaksi-transaksi yang terlibat telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Dalam tulisan ini, kita akan membahas tujuan, klasifikasi transaksi, dan akun-akun yang terlibat dalam siklus akuisi dan pembayaran.

  • Tujuan Siklus Akuisisi dan Pembayaran

Tujuan utama dari audit siklus akuisisi dan pembayaran adalah untuk mengevaluasi apakah akun-akun yang dipengaruhi oleh akuisisi barang dan jasa serta pengeluaran kas telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Proses akuisisi, yang melibatkan pengambilalihan saham perusahaan, menjadi fokus penting dalam memastikan transparansi dan kepatuhan.

  • Klasifikasi Transaksi dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran

Dalam siklus ini, transaksi-transaksi dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok utama:

1. Akuisisi Barang dan Jasa: Melibatkan perolehan atau pembelian barang atau jasa seperti bahan baku, peralatan, perlengkapan, perbaikan dan pemeliharaan, serta penelitian dan pengembangan.

2. Pengeluaran Kas: Transaksi terkait dengan pengeluaran kas untuk memperoleh atau membeli barang atau jasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun