Mohon tunggu...
Nadya Shafira Azzahra
Nadya Shafira Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pengaruh Memelihara Kucing dalam Meningkatkan Mood

5 Februari 2023   18:46 Diperbarui: 5 Februari 2023   19:01 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kegiatan sehari-hari, pasti kita pernah mengalami kenaikan dan penurunan mood (suasana hati). Gangguan mood atau mood swing ini, merupakan hal yang normal bagi anak-anak, dewasa dan pria maupun wanita. Mood swing adalah gangguan emosi yang menjadikan seseorang merasa kesulitan dalam mengontrol suasana hatinya. Banyak faktor yang menyebab penurunan mood, salah satunya adalah faktor lingkungan. Tekanan hidup yang berat atau bahkan pekerjaan yang menumpuk bisa menjadi penyebab stress yang menjadikan seseorang mengalami mood swing.

Ketika mood sedang menurun, ada beberapa cara untuk mengatasinya seperti mengobrol dengan teman atau keluarga, tidur sejenak atau mendengarkan musik. Selain melakukan kegiatan itu, anda dapat berinteraksi dengan hewan-hewan seperti anjing atau kucing untuk menaikkan mood. Dengan rupa dan tingkahnya yang menggemaskan, tak heran jika seseorang melakukan kontak dengan kucing, mereka biasa melakukan interaksi seperti mengelus bulu kucing. 

Dengan adanya interaksi tersebut, maka terciptalah reaksi berupa tersenyum, atau tertawa. Saat tersenyum dan tertawa, bagian otak yang mengatur emosi bahagia diaktifkan, hormon pemicu stres berkurang, sementara hormon pemicu bahagia meningkat. Senyuman juga dapat menstimulasi otak untuk berpikir positif (Vera Hadiwidjodjo, 2014).

Saat pandemi Covid-19, kita merasakan betapa bosannya berdiam diri di rumah dikarenakan adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Tapi, dengan diberlakukannya isolasi mandiri di rumah membuat kita menjadi lebih kreatif dengan melakukan hal baru diluar kebiasaan seperti membuat kue, melukis, atau workout. Selain itu, memelihara hewan juga menjadi tren baru saat pandemi sehingga tingkat adopsi kucing dan anjing mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasar data Euromonitor 2021, populasi peliharaan kucing di Indonesia meningkat dari tahun 2017 ke 2021 sebesar 129 persen.

Memelihara kucing sebagai hewan peliharaan menjadi pilihan dalam mengatasi rasa bosan dan kesepian selama pandemi. Tingkah laku kucing yang lucu dan menggemaskan membuat para owner merasa gemas dan senang. Ketika dalam suasana hati yang menurun, berinteraksi dengan kucing bisa menjadi “obat” dalam keadaan sedih atau mood swing

Hal ini berdasarkan hasil penelitian Rafi dkk (2019) mengenai pengaruh kucing terhadap kondisi mood pelajar di Yogyakarta. Hasil yang diperoleh yaitu adanya hubungan kucing dengan kondisi mood. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya responden penelitian yang merasa bahagia dan kesedihan mereka berkurang saat berinteraksi dengan kucing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun