Mohon tunggu...
Nadya Sdp
Nadya Sdp Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Si Ungu Berekonomis Tinggi

14 September 2018   20:31 Diperbarui: 14 September 2018   20:32 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ubi jalar ungu yang bernama latin Ipomoea batatas var ayumurasaki. Biasa disebut juga Ipomoea batatas karena memiliki kulit dan daging umbi yang berwarna ungu kehitaman (ungu pekat). Ubi jalar ungu mengandung pigmen antosianin yang lebih tinggi daripada ubi jalar jenis lain. Pigmen warna ungu pada ubi jalar ungu bermanfaat sebagai antioksidan karena dapat menyerap polusi udara, racun, oksidasi dalam tubuh, dan penghambatan pengumpulan sel-sel darah.

Ubi ungu juga mengandung serat pangan alami yang tinggi, prebiotik. Ubi jalar ungu mulai dikenal menyebar ke seluruh dunia terutama negara-negara yang beriklim tropis. Dan pada abad ke-16 diperkirakan ubi jalar ungu pertama kali di Spanyol melalui Tahiti, Kepulauan Guam, Fiji, dan Selandia Baru.

Ubi jalar sering dipandang sebagai sebagai makanan kampungan. Namun walaupun makanan kampung ubi jalar ini dapat di olah menjadi makanan yang lezat dan nikmat seperti keripik ubi jalar, tepung ubi jalar, kue ubi jalar,bahkan selai ubi jalar.

Di beberapa daerah di Indonesia, ubi jalar umumnya sebagai bahan pangan sampingan. Sedangkan di Irian Jaya, ubi jalar digunakan sebagai makanan pokok. Komoditas ini ditanam baik pada lahan sawah maupun lahan tegalan. Luas panen ubi jalar di Indonesia sekitar 230.000 ha dengan produktivitas sekitar 10 ton/ha. Padahal dengan teknologi maju beberapa varietas unggul ubi jalar dapat menghasilkan lebih dari 30 ton umbi basah /ha.

Kali ini saya akan membahas tentang hasil produksi dari bahan dasar ubi jalar ungu di daerah Kuningan, Jawa Barat. Ubi jalar terbesar di Indonesia salah satunya adalah Jawa Barat. Jawa Barat memiliki kota kecil yang benama Kuningan yang menjadi salah satu kota pusat ubi jalar ungu terbesar di Jawa Barat.

Kuningan memiliki pabrik penghasil oleh-oleh dari bahan dasar ubi jalar ungu. Pabrik itu berada pada desa Bandorasa Kulon RT01/RW19 kecamatan Cilimus kabupaten Kuningan. Pabrik Bungur tersebut didirikan pada tahun 2008 oleh Aan Anjati dan suaminya, awalnya sepasang suami istri itu iseng - iseng membuat kelompok bisnis dan pada akhir 2008 Aan dan suami mendirikan sebuah pabrik ubi jalar ungu.

Nama ubi jalar ungu pada daerah kuningan sering disebut juga Boled Bungur. Maka, pabrik tersebutpun bernama Bungur. Pabrik Bungur mempunyai banyak pegawai yang berasal dari daerah setempat. Pabrik Bungur memperoleh ubi jalar ungu dari para petani yang biasanya menjual beberapa kintal ubi jalar ungu ke pabrik Bungur, lalu pabrik itu mengolah ubi jalar ungu tersebut menjadi beberapa makanan khas dari kuningan, makanan khas tersebut berupa kripik boled ungu, kremes, gemblong, dan sistik.

Makanan -- makanan tersebut dipasarkan pada toko oleh -- oleh Kuningan, toko oleh -- oleh Cirebon, dan beberapa supermarket seperti Surya, Giant, Carrefour, dan lain -- lain. Pada pemasaran ini pabrik Bungur meraup keuntungan yang tinggi setiap harinya. Makanan -- makanan khas kuningan tersebut yang berasal dari bahan dasar ubi jalar ungu banyak diminati oleh para wisatawan yang berasal dari luar kota kuningan.

Bahkan, banyak sekali toko -- toko di Jawa Barat yang memesan beberapa kintal makanan khas tersebut pada pabrik Bungur ini. Karena makanan tersebut sangat pas untuk cemilan dirumah dan juga makanan khas kuningan yang berbahan dasar ubi jalar ungu inipun terbilang sangat enak untuk dinikmati oleh segala usia, selain tidak berbahaya untuk kesehatan karena berasal dari bahan -- bahan yang alami dan tanpa pengawet makanan inipun rendah kalori jadi tidak perlu ada yang di khawtirkan untuk kesehatan penikmatnya.

Jadi, ubi jalar ungu bukan hanya untuk makanan pokok yang bisa diolah dengan cara biasa saja, tetapi di area modern ini ubi jalar ungu bisa menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun