Mohon tunggu...
Nadya SafaRamadhania
Nadya SafaRamadhania Mohon Tunggu... Ilustrator - Mahasiswi

euphoria.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sisi Gelap di Balik Glamornya Industri Hiburan Korea Selatan

6 Maret 2020   07:00 Diperbarui: 7 Maret 2020   09:42 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Korea Selatan memang negara dengan banyak menghasilkan industri hiburan, mulai dari drama hingga musik seperti boyband dan girlbandnya. Penggemar Kpop atau Kdrama banyak yang iri dengan paras yang cantik serta tampan yang dimiliki oleh idola mereka.

Hidup mereka terlihat sangat indah bak dalam dongeng dan berbagai pujian selalu diterima berkat kesempurnaan fisik atau talenta yang dimiliki. Berkembangnya dunia hiburan Korea Selatan menjadikan negara tersebut menjadikan gambaran betapa menjanjikannya industri hiburan di Korea Selatan.

Dibalik gemerlapnya industri hiburan di Korea Selatan, ternyata ada sisi gelap didalamnya. Banyak netizen dari Korea Selatan yang mengatakan jika para idol hanya bermodalkan tampang saja.

Banyak artis yang memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri karena hujatan dari para hatters yang membenci mereka. Serta peraturan dari perusahaan yang memiliki sedikit toleransi terhadap kegagalan, yang mereka inginkan sebuah kesempuraan. Dan itu menjadi faktor tingkat bunuh diri tertinggi di indutri hiburan Korea Selatan.

Hal ini menjadikan boyband dan girlband mempunyai tingkat popularitas yang cepat menanjak dibandingkan aktor, pembawa acara, dan pelawak yang membutuhkan waktu yang relatif lebih lama.

Untuk menjadi seorang idol, para trainee akan melewatkan banyak rintangan. Sebelum debut, trainee harus rela latihan berjam-jam bahkan melebihi batas, diet mati-matian demi penampilan yang sempurna pada saat tampil di depan publik.

Biasanya seorang idol akan dikontrak oleh agensi mereka setidaknya selama 7 tahun atau lebih. Diawal karirnya, mereka bisa saja tidak mendapatkan bayaran. kalaupun mendapatkan bayaran, pembagian antara idol dengan pihak agensinya tidak adil. 

Sementara itu jika popularitas telah diraih, para idol tidak akan bisa hidup tenang tanpa gangguan, mereka akan mendapatkan gangguan oleh para sasaeng fans, Itu adalah sebutan bagi penggemar fanatik seorang idol.

Seorang sasaeng fans bisa melakukan hal gila apa saja agar bisa selalu dekat dengan idolanya. Misalnya, menguntit sang idola selama 24 jam, mengirim hadiah yang ekstrem, bahkan sampai menyerang idoalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun