mahasiswa mengisi masa perkuliahannya dengan berbagai kegiatan yang bermakna. Hal ini tercermin dalam perjalanan Rhesa Azhar, mahasiswa semester 7 Program Studi Hubungan Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, ia sukses menyeimbangkan waktu untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Bahkan, ia telah terjun ke dunia karir secara langsung sebagai jurnalis di detikcom.
Dunia perkuliahan bukan hanya soal menyelesaikan tugas dan mengejar IPK tinggi. Sudah seharusnya seorangPerjalanan Rhesa membuktikan bahwa gelar mahasiswa adalah pintu menuju peluang besar untuk pengembangan diri. Ia menunjukkan bagaimana seorang mahasiswa dapat memanfaatkan masa studi untuk berkembang secara maksimal. Ketertarikannya pada ilmu komunikasi menuntunnya untuk memilih menekuni ilmu komunikasi sebagai bidang studinya. “Ketertarikan terhadap ilmu komunikasi adalah alasan utama saya memilih prodi ini. Humas merupakan turunan dari komunikasi, sehingga saya jadikan pilihan utama,” ujar Rhesa.
Bagi Rhesa, perkuliahan lebih dari sekadar duduk di kelas dan menyelesaikan tugas. Pengalamannya tergabung dalam angkatan 2021 di Prodi Humas, yang dikenal sebagai Atreya Bayanaka, menjadi salah satu kenangan tak terlupakan. Lingkungan yang suportif dan penuh kebersamaan membangun semangatnya untuk terus belajar dan berkembang. Rhesa merasa beruntung berada di angkatan yang selalu menyemangati satu sama lain, menciptakan energi positif di setiap langkahnya.
Tidak hanya aktif sebagai mahasiswa, Rhesa juga terlibat dalam berbagai organisasi, kegiatan relawan, dan pekerjaan freelance. Ia percaya, menjadi mahasiswa bukan hanya soal belajar di dalam kelas, tetapi juga memanfaatkan setiap peluang yang ada. “Saya paham UPN Jogja bukanlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang sangat top. Jadi, yang harus dikuatkan adalah branding serta pengalaman. Itu alasan saya aktif di berbagai kegiatan,” ungkapnya. Baginya, dengan aktif mengikuti segala peluang yang ada, adalah cara dirinya memaksimalkan gelar mahasiswa yang sedang diemban.
Dalam perjalanan mengembangkan diri, Rhesa juga pernah merasa ragu. Namun, ia selalu memilih untuk melangkah maju dalam keadaan apa pun. Baginya, mengatasi rasa ragu dengan prinsip "kesempatan tidak datang dua kali" adalah kunci utama. “Saya tidak ingin di masa depan menyesal karena tidak mencoba sesuatu. Akhirnya, mencoba segala hal menjadi pengalaman yang menyenangkan,” tambahnya. Prinsip inilah yang mendorong Rhesa berani mengambil langkah besar, seperti mengikuti program magang MSIB di detikcom.
Selama di detikcom, Rhesa menghadapi tantangan besar, terutama dalam menemukan lokasi liputan yang belum terjamah, “tantangan terbesar adalah menemukan lokasi baru untuk diliput karena batch MSIB sudah sampai yang ke-7, jadi hampir semua tempat sudah pernah diliput,” jelasnya. Rhesa juga menjelaskan bahwa selain itu, dirinya harus menjaga energi sosial karena dianggap penting saat bertemu orang baru setiap harinya.” tambahnya. Meskipun begitu, ia tetap menikmati proses ini sebagai bagian dari pengembangan dirinya.
Kedepannya, Rhesa memiliki target yang jelas yaitu lulus tepat waktu dan membangun karir di bidang komunikasi. Ia juga ingin berbagi pesan kepada mahasiswa lain agar tidak ragu mencoba hal baru. “Tidak usah takut salah. Maksimalkan gelar mahasiswa karena banyak peluang terbuka. Jangan cuma fokus ke akademik aja, mulai buka peluang belajar di luar ruang kelas,” tutupnya. Baginya, setiap langkah menuju impian adalah sebuah perjalanan yang harus diambil dengan keyakinan dan keberanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H