Mohon tunggu...
Nadya RaraAyu
Nadya RaraAyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pemudi Harapan Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pancoh, Desa Ekowisata yang Berkembang dengan Keseimbangan Alamnya

3 Januari 2024   12:45 Diperbarui: 3 Januari 2024   12:48 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pancoh, sebuah desa kecil yang menggabungkan keindahan alam dengan aktivitas outbond, susur sungai dan kelezatan buah salak sebagai ciri khasnya, kini menjadi destinasi unggulan dalam ekowisata. Desa ini membuktikan bahwa keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi lokal dapat dicapai dengan langkah yang bijak.

Outbond menjadi magnet utama di Pancoh, menarik pengunjung dengan beragam kegiatan seru di alam terbuka. Tidak hanya dari wisatawan lokal namun juga wisatawan luar. Outbond memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menyatu dengan alam sambil menikmati aktivitas rekreasi yang menyenangkan.

Namun, daya tarik Pancoh tidak hanya terbatas pada kegiatan outbond. Desa ini dikenal dengan kebun salaknya yang subur, menghasilkan buah salak dengan kualitas terbaik. Wisatawan tidak hanya dapat menikmati keindahan alam, tetapi juga merasakan kenikmatan buah salak segar yang dihasilkan oleh petani lokal.

Pentingnya pengelolaan yang berkelanjutan di Pancoh menjadi contoh bagi destinasi wisata lainnya. Desa ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata dapat dicapai tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan. Program pengembangan komunitas dan pelestarian alam menjadi bagian integral dari kesuksesan Pancoh sebagai desa ekowisata.

Dalam kunjungan ke Pancoh, wisatawan tidak hanya berpartisipasi dalam aktivitas outbond yang mendebarkan dan menikmati buah salak yang lezat, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Pancoh menjadi bukti bahwa pariwisata yang berkelanjutan dapat menciptakan dampak positif yang luas, baik bagi lingkungan maupun komunitas lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun