Mohon tunggu...
Nadya Rachmawati
Nadya Rachmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang masih belajar dan akan terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kelompok KKN UBB Desa Balunijuk Sulap Limbah Jerami Padi Jadi Pupuk

17 Juli 2020   07:18 Diperbarui: 17 Juli 2020   07:24 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan perkuliahan dalam bentuk pengabdian ke masyarakat dalam hal pendidikan atau pengajaran melalui pendekatan terdisipliner, komprehensif, dan lintas sektoral. Untuk melancarkan kegiatan KKN dibutuhkan program kerja yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Begitu halnya yang telah dilakukan oleh salah satu kelompok KKN Universitas Bangka Belitung (UBB) yaitu kelompok KKN Desa Balunijuk. Dimana mereka melaksanakan program dibidang lingkungan yaitu membuat pupuk dari limbah jerami padi.

Balunijuk, 16 Juli 2020 – Proses pembuatan pupuk dari jerami padi. | dokpri
Balunijuk, 16 Juli 2020 – Proses pembuatan pupuk dari jerami padi. | dokpri
Selama ini, limbah jerami padi hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak saja. Oleh karena itu, teman-teman KKN Desa Balunijuk mencoba mengubahnya menjadi pupuk yang mana dapat berguna bagi kesuburan tanaman-tanaman yang ada di desa tersebut.

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan pupuknya adalah :

  • Jerami padi direndam selama 1 malam untuk menjaga kelembapannya
  • Jerami ditumpuk menjadi 4 bagian dalam 1m3
  • Pada setiap lapisan diletakkan ¼ bagian jerami, ¼ bagian aktivator.
  • Aktivator dapat berupa EM4, pupuk kandang, maupun trichoderma. Jangan lupa dipercikkan oleh air untuk menjaga kelembapannya.
  • Begitu seterusnya hingga tinggi tumpukan jerami setinggi 1,5 m untuk memudahkan dalam membolak-balikannya
  • Tutup tumpukan dengan plastik agar jerami terlindung dari hujan maupun panas atau dapat diletakkan pada tempat yang terlindung.
  • Tumpukan dibolak-balik setiap minggunya. Untuk menjaga agar jerami memiliki kelembapan dengan kadar air 60-80%, dilakukan penyiraman ataupun pemercikan air pada tumpukan jerami
  • Kompos siap digunakan dalam 2-4 minggu.

Kelembapan jerami sangat dijaga karena dapat mempercepat proses pelapukan ataupun penguraian.

Adapun ciri-ciri pupuk yang sudah siap digunakan :

  • Berwarna cokelat gelap hingga hitam dengan tekstur remah/gembur
  • Bersuhu dingin
  • Tidak berbau, bau daun lapuk.

Manfaat dari pupuk ini adalah :

  • Dapat mengurangi biaya pupuk dikarenakan banyaknya pupuk organik yang terkandung dalam jerami
  • Jerami mengandung unsur K yang mana dapat menekan serangan hama dan penyakit pada tumbuhan
  • Pembenaman jerami pada tanah dapat mendorong kegiatan bakteri pengikat N.
  • Sebagai pensuplai karbon di tanah.

*KKN Ditengah pandemi, KERJA NYATA, KERJA CERDAS, KERJA IKHLAS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun