Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan perkuliahan dalam bentuk pengabdian ke masyarakat dalam hal pendidikan atau pengajaran melalui pendekatan terdisipliner, komprehensif, dan lintas sektoral. Untuk melancarkan kegiatan KKN dibutuhkan program kerja yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Begitu halnya yang telah dilakukan oleh salah satu kelompok KKN Universitas Bangka Belitung (UBB) yaitu kelompok KKN Desa Balunijuk. Dimana mereka melaksanakan program dibidang lingkungan yaitu membuat pupuk dari limbah jerami padi.
Adapun langkah-langkah dalam pembuatan pupuknya adalah :
- Jerami padi direndam selama 1 malam untuk menjaga kelembapannya
- Jerami ditumpuk menjadi 4 bagian dalam 1m3
- Pada setiap lapisan diletakkan ¼ bagian jerami, ¼ bagian aktivator.
- Aktivator dapat berupa EM4, pupuk kandang, maupun trichoderma. Jangan lupa dipercikkan oleh air untuk menjaga kelembapannya.
- Begitu seterusnya hingga tinggi tumpukan jerami setinggi 1,5 m untuk memudahkan dalam membolak-balikannya
- Tutup tumpukan dengan plastik agar jerami terlindung dari hujan maupun panas atau dapat diletakkan pada tempat yang terlindung.
- Tumpukan dibolak-balik setiap minggunya. Untuk menjaga agar jerami memiliki kelembapan dengan kadar air 60-80%, dilakukan penyiraman ataupun pemercikan air pada tumpukan jerami
- Kompos siap digunakan dalam 2-4 minggu.
Kelembapan jerami sangat dijaga karena dapat mempercepat proses pelapukan ataupun penguraian.
Adapun ciri-ciri pupuk yang sudah siap digunakan :
- Berwarna cokelat gelap hingga hitam dengan tekstur remah/gembur
- Bersuhu dingin
- Tidak berbau, bau daun lapuk.
Manfaat dari pupuk ini adalah :
- Dapat mengurangi biaya pupuk dikarenakan banyaknya pupuk organik yang terkandung dalam jerami
- Jerami mengandung unsur K yang mana dapat menekan serangan hama dan penyakit pada tumbuhan
- Pembenaman jerami pada tanah dapat mendorong kegiatan bakteri pengikat N.
- Sebagai pensuplai karbon di tanah.
*KKN Ditengah pandemi, KERJA NYATA, KERJA CERDAS, KERJA IKHLAS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H