Mohon tunggu...
Nadya Prastika
Nadya Prastika Mohon Tunggu... Mahasiswa - IR's

Pemelajar ilmu sosial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cadangan Devisa sebagai Indikator Stabilitas Ekonomi Negara

15 Maret 2023   05:23 Diperbarui: 15 Maret 2023   08:45 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selain impor dan ekspor stabilitas ekonomi atau keuangan negara juga dipengaruhi oleh penanaman  modal asing, dengan modal asing tersebut negara, dapat menyeimbangkan Kembali neraca pembayaran dalam negeri yang mengalami perguncangan serta kekosongan modal karena biaya yang tidak terpenuhi dengan keuangan negaranya sendiri.

Lalu apa itu Stabilitas Ekonomi? Dan bagaimana hubungannya dengan jumlah cadangan devisa suatu negara.

Stabilitas ekonomi merupakan suatu kondisi atau keadaan dimana kegiatan perekonomian dapat terkendali dan berjalan sesuai dengan harapan. Untuk mencapai stabilitas ekonomi maka diperlukan indikator-indikator yang seimbang serta berkesinambungan ke arah menguntungkan. Beberapa indikator penting tersebut diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar mata uang serta suku bunga.

Nilai Tukar inilah yang sangat terpengaruh oleh adanya cadangan devisa negara, dimana nilai tukar dari suatu negara akan semakin menguat jika  devisa negara semakin banyak atau meningkat. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa cadangan devisa dapat menjadi salah satu indikator stabilitas ekonomi suatu negara.

Dengan kata lain, fungsi cadangan devisa sebagai indikator yang juga menentukan stabilnya neraca pembayaran juga akan berdampak pada stabilitas ekonomi. Di Indonesia, bank sentral yang dapat menggunakan cadangan devisa adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia bisa melakukan transaksi devisa serta dapat juga menerima pinjaman (Gandhi, 2006). 

Cadangan devisa yang telah dikelola ini diharapkan dapat membantu dalam memperopleh pendapatan negara yang optimal. Cadangan Devisa di Indonesia sendiri mengalami naik dan turun setiap tahunnya yang menunjukkan pergerakkan fluktuatif dari cadangan devisa tersebut. Contohnya yang terjadi pada taun 1997, dimana Indonesia mengalami krisis moneter, hal ini juga berdampak pada penurunan cadangan devisa negara. Kemudian pada tahun 2012 Indonesia memiliki cadangan devisa yang tinggi.

Penurunan cadangan devisa juga dapat disebabkan oleh adanya hutang luar negeri, atau pinjaman dana dari Lembaga atau badan khusus keuangan internasional seperti IMF yang mana pemerintah harus meningkatkan pengeluaran untuk membayar hutan dan pinjaman-pinjaman ini sehingga akan berimbas pada penurunan cadangan Devisa dan tidak stabilitas ekonomi di dalam maupun luar negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun