Mohon tunggu...
Raden Roro Nadya Oktaviany P
Raden Roro Nadya Oktaviany P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

happy reading!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Negatif yang Terjadi pada Kasus Perselingkuhan

4 Juli 2023   22:48 Diperbarui: 4 Juli 2023   22:54 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perselingkuhan ialah suatu hubungan seksual atau aktivitas sosial yang dilakukan oleh individu yang sudah menikah dengan orang lain yang bukan suaminya. Adapula makna perselingkuhan menurut para ahli, perselingkuhan adalah suatu tindakan yang dirasakan dan dialami sebagai pengkhianatan yang menyakitkan dalam suatu kepercayaan dan ancaman di suatu hubungan, dan tindakan ini dapat merusak ikatan kasih sayang dan cinta pada pasangan, (Johnson : 2005).

Sebagai Contoh Kasus perselingkuhan yang dilakukan oleh salah satu artis Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett dimulai sejak tahun 2022 mulai terkuak di tahun 2023. Berita tersebut diungkapkan oleh pihak istri Rendy Kjaernett, Lady Nayoan. Di duga penyebab dari kasus perselingkuhan Rendy dan Syahnaz dikarenakan keduanya pernah menjadi rekan kerja, hal ini diketahui dari keduanya yang merupakan lawan main dalam satu judul sinetron yang sama.

Dilansir dari unggahan @ladynayoan Fakta-fakta yang menunjukkan bahwa adanya perselingkuhan antara Syahnaz dan Rendy ialah :

  • Syahnaz Sadiqah membelikan iphone 11 promax untuk Rendy Kjaernett
  • Syahnaz membayar kamar hotel untuk check-in dengan Rendy
  • Rendy memasang tato dengan wajah Syahnaz di belakang punggungnya
  • Berkali-kali Ritchie Ismail (Jeje) selaku suami Syahnaz mencoba untuk mengganti nomor telepon Syahnaz, tetapi lagi-lagi Syahnaz memulai untuk menghubungi Rendy terlebih dahulu
  • Syahnaz berulang kali meminta maaf pada Lady selaku istri Rendy namun hal itu tidak membuat Syahnaz jera dan tetap mengulang kesalahan yang sama.
  • Syahnaz dan Rendy memiliki panggilan khusus selayaknya suami istri.
  • Pada saat Jeje berada di London, Syahnaz beberapa kali menemui Rendy

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab dari terjadinya kasus perselingkuhan, seperti tidak merasa terpuaskan secara seksual, tidak merasa terpuaskan secara emosional, memiliki rasa tertarik dengan orang lain, memiliki dendam dan berpikir untuk membalasnya, dan kurangnya apresiasi yang diberikan oleh pasangannya sehingga saat orang lain memberikan apresiasi mereka merasa senang dan nyaman.

Menurut pakar seks dan hubungan di llicit Encounters, Jessica Leoni, mengungkapkan bahwa perselingkuhan yang terjadi di lingkungan kerja itu terjadi lantaran orang tersebut sering menghabiskan banyak waktu dengan rekan kerja. Sehingga perselingkuhan tersebut tidak dapat dihindari.

Menurut Irawan & Suprapti (2018), selaku pakar Psikologi, menyebutkan bahwa sebanyak 56,4% dari 147 orang, pernah berpikir untuk berselingkuh dari pasangannya, dalam hal ini dapat diartikan bahwa Sebagian besar responden dalam penelitian tersebut mengakui jika mereka pernah berniat untuk selingkuh.  

Dengan adanya kasus perselingkuhan dapat menimbulkan dampak negatif bagi korban, selain itu dampak negatif juga akan dirasakan oleh para pelaku dari kasus perselingkuhan. Berikut ini merupakan dampak negatif bagi pelaku dan korban perselingkuhan.

  • Memberikan Trauma Secara Psikologis

Dalam hal ini yang lebih merasa sedih dan tertekan sebenernya korban, dengan rasa marah, sedih, kecewa, sakit hati, dan tidak terima membuat korban sulit untuk menerima dan menenangkan diri dalam satu waktu. Dan trauma psikologis yang dapat diterima korban seperti depresi, murung, dan tidak dapat mengontrol diri sehingga membuat perasaan korban menjadi lebih uring-uringan. 

Sedangkan trauma psikologis yang diterima oleh pelaku perselingkuhan ialah menjadi takut dan kurang percaya diri bila keluar rumah, karena semua orang akan mengucilkan pelaku, memberikan pandangan yang sinis, sehingga mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat pelaku merasa tidak layak untuk hidup dan bertemu banyak orang.

  • Hilangnya Rasa Kepercayaan

Kepercayaan yang sudah dirusak dirusak akibat kasus perselingkuhan, membuat seseorang yang pernah selingkuh akan sulit untuk mendapatkan sebuah kepercayaannya kembali meskipun ia sudah tidak berselingkuh.

 Tak hanya pada pasangannya, seorang korban dari perselingkuhan akan sulit untuk mempercayai dirinya sendiri karena terlalu sering merasa dibohongi baik oleh pasangannya maupun oleh keadaan.  Selain itu pelaku dari perselingkuhan juga akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari lingkungan sekitarnya, meskipun mereka sudah membuktikan bahwa kejadian tersebut tidak akan terulang.

  • Munculnya Perasaan Malu dan Rendah Diri

Sebagai seorang korban dari perselingkuhan, pasti merasa malu dikarenakan tidak mampu untuk mempertahankan pasangannya agar tetap setia sehingga rela berpaling darinya dengan melakukan perselingkuhan. Sedangkan sebagai seorang pelaku akan merasa malu jika kejadian perselingkuhannya sudah mulai terbongkar terlebih jika ia memiliki status sosial yang tinggi baik dalam lingkungan sosial, maupun pekerjaan.

  • Mendapat Penilaian Negatif dengan Tatapan Rendah

Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai pelaku perselingkuhan (baik yang selingkuh maupun yang menjadi selingkuhan) akan mendapatkan pandangan negatif dari masyarakat, hal ini dikarenakan perilaku selingkuh merupakan salah satu perilaku tercela yang tidak dapat di terima di lingkungan sosial sehingga membuat pelaku perselingkuhan akan mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat.

  • Mudah Terkena Penyakit HIV/AIDS

Dampak ini merupakan dampak yang paling berbahaya, bukan hanya membahayakan nyawa dari pelaku perselingkuhan namun hal ini juga dapat membahayakan keluarga dan orang terdekat dari pelaku.

  • Menjadi Lebih Sensitif dan Selalu Berpikiran Negatif

Seorang yang menjadi korban dari perselingkuhan cenderung lebih sensitif, dikarenakan kepercayaan yang berkurang serta rasa ketakutan dan was-was membuat mereka lebih sensitif dan selalu berpikir negatif kepada semua orang yang berada di sekitarnya terutama kepada pasangannya.

  • Perceraian dan Perpisahan

Dampak terakhir yang akan di alami oleh pelaku maupun korban ialah perselingkuhan, ketika hilangnya rasa kepercayaan, merasa sia-sia dan tidak bahagia, membuat korban untuk memilih jalan perceraian dengan harapan jalan ini yang akan membawa mereka berdua menuju jalan yang lebih bahagia.

Terdapat 2 (dua) teori yang membahas tentang perselingkuhan dalam Ilmu Psikologi, diantaranya:

  • Sexual Strategies Theory

Dalam teori ini menjelaskan tentang perbedaan antara Pria dan Wanita dalam memilih pasangannya. Hal ini dimulai dari urusan untuk memiliki keturunan, seorang Wanita yang dijadikan sebuah investasi dalam menghasilkan keturunan serta melakukan banyak pengorbanan seperti mengandung, melahirkan dan menyusui, sedangkan jika laki-laki ingin memiliki keturunan mereka hanya perlu untuk berhubungan seksual tanpa harus mengorbankan banyak hal. 

Dalam hal ini membuat Wanita untuk lebih bijak dalam memilih pasangan karena risiko yang ia alami itu akan menjadi sebuah pilihan, beda halnya dengan Pria yang lebih santai karena tidak harus berinvestasi atau berkorban seperti Wanita. Hal ini juga yang membuktikan bahwa Pria memiliki keinginan yang lebih besar dibandingkan Wanita untuk memiliki lebih banyak pasangan seksual.

Attachment merupakan sebuah ikatan emosi antara satu orang dengan yang lainnya. seseorang yang merasa insecure, saat berada dalam suatu hubungan cenderung mencurigai atau mempertanyakan mengapa orang lain mau berdekatan dengannya, self esteem yang rendah atau merasa dirinya kurang berharga, membuat ia mudah merasa insecure dengan pasangannya sendiri. (Divine, 2020).

Dengan perasaan yang selalu merasa kurang akan dirinya sendiri, akan mendorong perbuatan selingkuh sebagai cara pembuktian diri agar dirinya tidak disakiti.

Kesimpulannya mau bagaimanapun keadaannya perilaku perselingkuhan tidak bisa dibenarkan, karena hal tersebut dapat merusak mental seseorang, serta meninggalkan beberapa masalah psikologis yang salah satunya adalah hilangnya rasa kepercayaan terutama pada diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun