A. PENGERTIAN PENDEKATAN STUDI ISLAM
     Kata pendekatan, termasuk dalam konteks studi  Islam, pada umumnya secara bahasa dinamakan engan madkhal dalam istilah Arab dan approach dalam bahasa inggris. Diluar tersebut,sebenarnya ada sejumlah istilah lain, yang juga sudah begitu popular dalam tradisi ilmiah, yang bermakna relatif sama (mirip) dan menunjuk pada tujuan yang hampir sama pula dengan pendekatan, yaitu: theoretical framework, conceptual framework, perspective,point o view (sudut pandang) dan paradigm (paradigma). Tegasnya, semua istilah itu dapat diartikan sebagai "cara memanang dan cara menjelaskan suatu gejala atau peritiwa". Lebih jauh dijelaskan oleh khoiruddin Nasution bahwa menyangkut makna penekatan masih diperebatkan dan melahirkan dua kategori lagi. Pertama, dan masih dibagi pula atas dua hal:  Pendekatan diartikan sebgai "dipandang atau hampir dengan" dan "cara menghampiri atau memandang fenomena (budaya dan atau sosial)". Jika diartikan sebagai "dipandang dengan" maka keberadaan pendekatan itu lebih merupakann suatu "spektifif" atau "sudut pandang". Kedua, pendekatan dapat pula bermakna sebagai suatu "disiplin ilmu", sehingga ketika dikatakan "studi islam dengan pendekatan sosiologi, misalnya,maka maknanya adalah menstudi atau mengkaji islam dengan menggunakan disiplin ilmu sosiologi itu, dan implikasinya mestilah pendekatan disini menggunakan teori atau teori-teori dari disiplin ilmu sosiologi yang dijadikan sebagi sebuah pendekatan itu. Dengan menggunakan pendekatan sosiologitersebut berarti fenomena sosial studi islam didekatkan dengan sebuah teori atau teori-teori sosiologi.
B. PENDEKATAN TEOLOGIS DALAM STUDI ISLAM
    Seyyed Hossein Nasr mengungkapkan bahwa dalam era konteporer ini ada 4 prototipe pemikiran keaagamaan islam, yaitu pemikiran keagamaan fundamentali , modernis,mesianis,dan tradisionalis.Masing-masing mempunyai keyakinan teologi yang serinngkali ulit untuk didamaikan. Dalam hal ini memang kurang tepat digunakan istilah teologi, tetapi menunjuk pada gagasan pemikiran keagaman yang terinpirasi oleh paham ketuhanan dan pemahama kitab suci serta penafsiran ajaran agama tertentu merupakan bentuk dari pemikiran teologi dalam wajah baru.
     Â
    Dari pemikiran tersebut, dapat diketahui bahwa pendekatan teologi dalam pemahaman keagamaan yang menekankan pada bentuk forma atau simbol-simbol keagamaan yang masing-masing mengklaim dirinya sebagai yang paling benar , sementara yang lainnya salah.
Dengan demikian, antara satu aliran, sehingga yang terjadi adalah pemisahan dan pengkotak-kotakan.
     Atas dasar pemaparan diatas, maka pendekatan teologis dalam memahami agama merupakan upaya memahami agama dengan menggunakan kerangka ilmu keutuhan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud epirik dari suatu keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibanding dengan yang lainnya. Amin Abdullah mengatakan, bahwa teologi, pasti mengacu kepada agama tertentu. Loyalitas terhda kelompok sendiri, komitmen, dan dedikasi yang tinggi serta penggunaan bahasa yang subjektif, yakni bahasa sebagai pelaku, bukan sebagai pengamat merupakan ciri yang melekat pada bentuk pemikiran teologis.
C. PENDEKATAN FILOSOFI DALAM STUDI ISLAM
   Agama dalam konsep filosofi dikenal sebagai philosphy of religion. Menurut Standfoard Encyclopedia of philoshopy, yang dimaksud dengan philosopy of religion adalah " pemeriksaan filosofis tema sentral dan konsep yang terlibat dalam tradisi agama.
Pendekatan filosofis dalam studi islam berusaha mencari penjelasan dari konsep-konsep ajaran agama dengan cara memeriksa dan menemukan system nalar yang dapat dipahami manusia. Philosopy of religion mencakup keyakinan aalternatif tentang tuhan,varietas pengalaman religius, interaksi antar sains dan agama, sifat dan ruang lingkup baik dan jahat dan perawatan agama lahir, sejarah dan kematian. Bidang ini juga mencakup implikasi etis dari komitmen agama, hubungan antar iman, akal, pengalaman dan tradisi, konsep yang ajaib, suci wahyu, mistisisme, kekuasaan dan keselamatan.
D. PENDEKATAN ATNROPOLOGIS DALAM STUDI ISLAM
    Menurut Atho Mudzhar , fenomenan sumber ajaran yang dapat dikaji ada lima kategori meliputi :Â