Mohon tunggu...
Nadya Namad
Nadya Namad Mohon Tunggu... Buruh - Wira usaha bidang kuliner

Nadya Hoby; Memasak, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Para Migran

30 Maret 2023   15:42 Diperbarui: 30 Maret 2023   15:47 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan, cerita semacam ini bukan hanya dialami teman-temanku, melain banyak lagi para pejuang keluarga, pejuang devisa diluaran sana yang menanggung beban pikiran, bahkan ada sebagian yang mentalnya down sehingga stress dengan berbagai masalah. Kalau ada yang terlihat hura-hura menjadi penghuni club dan mabuk-mabukan itu hanya sebagian dari para migran, karena tidak semua bernasib baik, seperti mereka.

Setelah mengetahui masalah teman-teman yang merasakan kesedihan karena tuntutan,tekanan, aku lebih bersyukur lagi dan lagi, karena tidak dituntut siapapun untuk mencukupi kebutuhan. Bahkan, ibu yang menjadi tanggung jawabku selalu menolak untuk aku jatah setiap bulannya, melainkan menasihati bahwa ada yang lebih berhak menerima selagi aku bisa memberi, ialah; mereka anak yatim,  kaum duapa yang membutuhkan saudara sekitar yang  memang harus dibantu.

Maka, pelajaran yang dapat kita simpulkan, kita ambil adalah jangan kalian yang punya istri, anak, suami, orang tua, yang lagi berjuang merantau di negeri orang, hanya mengharap bisa mencukupi kebutuhan, tapi, tolong luangkan waktu kalian untuk memberi perhatian, semangat, menanyakan bagaimana keadaanya, perasaan hatinya, jadilah  tempat nyaman untuk sekadar meringankan pikiranya. Dan, jangan melihat menterengnya kesuksesan seseorang saja. Lihatlah juga bagaimana perjuangannya hingga mencapai ke titik itu. Dan jadikan tamparan, bahwa semua para Migran yang bekerja keras untuk kehidupannya yang lebih baik.

Taiwan, 30 Maret 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun