Mohon tunggu...
Nadya Namad
Nadya Namad Mohon Tunggu... Buruh - Wira usaha bidang kuliner

Nadya Hoby; Memasak, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Mimpi yang Kurajut Patah

5 Maret 2023   08:34 Diperbarui: 12 Maret 2023   22:00 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aroma senja berkelindan digaris pandang
Ketika sore menunjukkan keindahan jingga
Seperti bayang wajahmu yang memesona
Melenakan angan yang limbung

Dalam damba kau menuntun lenganku
Mengidungkan nyanyian jiwa
Membawa berkelana di tepian telaga
Mewakafkan sepotong rindu

Dan, malam mendekap erat
Lalu, memanggil suara alam mengiringi lelap
Menghipnotis kesadaran dipelukan hangat
Berdua saling memberi rasa paling degup

Namun, semua sebatas hayalan
Mimpi yang kurajut patah diseparuh jalan
Sepanjang penantian wartamu tak bisa kutemukan
Hanya kenangan yang abadi di album ingatan

Taiwan, 5 Maret 2023
#PerempuanKopi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Seorang Jugun ianfu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun