Mohon tunggu...
Nadya Namad
Nadya Namad Mohon Tunggu... Buruh - Wira usaha bidang kuliner

Nadya Hoby; Memasak, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hati Tersayat Pilu

31 Oktober 2022   16:01 Diperbarui: 31 Oktober 2022   16:04 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hati Tersayat Pilu
#PerempuanKopi


Sang Surya kian meredup
Mendung telah menutup
Tak nampak wajah senja
Gelap seisi alam semesta

Awan hitam bergelayut di langit
Menambah malam kian pekat
Seakan memusuhi rembulan
Gemercik hujan mengusik ketenangan

Baca juga: Mematahkan Rindu

Terdiam, aku  merasakan hati tersayat  pilu
Angan gelisah terjebak ranjau
Dengan tangis luruh memecah tanpa suara
Menahan perasaan lara

Aku terdampar di belantara
Jatuh di kedalaman tubir terjal
Tak ada yang memahami rasa
Kau seperti hati yang tak kukenal


Taiwan,  Dagau 31 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun