Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Blocked Dreams

27 Maret 2023   15:30 Diperbarui: 27 Maret 2023   15:32 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Impiannya menumpuk
Menyala disela perkabungan masa silam yang masih membuntuti siang dan malam
Ingin melawat ke Antartika sebelum benua itu mencair dan hilang dari peta

Impiannya mengetuk-mengetuk
Merawat nafasnya dari reruntuntuhan kata-kata yang membusuk oleh hantaman jaman
Hasrat edan membangunkan Mumi-mumi dari keringnya gurun misteri

Impiannya terhambur
Mengucurinya asa membalut luka waktu yang dideranya sepanjang ingatan
Kerinduannya pada jejak-jejak Tuhan ataukah Kutukan yang berkelung samar

Dan impiannya ambruk
Siap menguburnya hidup-hidup membungkam rajutan pengetahuan serta waktu yang tersulam
Sukmanya tersekap, langkahnya terendap, dibadaikan pikiran melesat-lesat
Menyisakan senyap**

WN, 270323 NN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun