hujan,
bumi bermandikan kesegaran
bunga-bunga di taman minum terpuaskan
tanaman-tanaman di kebun dan di ladang tengah berkelimpahan
meski rerumputan menjadi tergenang
setidaknya semak-belukar telah terbebas dari kekeringan
aroma kemarau telah melenggang pulang
hujan,
nirwana mencurahkan
kucuran-kucuran rezeki kehidupan
agar kegersangan terhapuskan
segala paceklik terhentikan
api-api kemarahan terpadamkan
perdamaian dan keharmonisan terjelang dalam kesejukan
hujan,
langit berlinangan
airmata berlelehan
bukan hanya karena kesedihan
meluapnya kerinduan
yang tak tertuntaskan
hujan,
ada banyak perasaan yang tak terungkapkan
ada banyak cinta yang terpenjarakan
padamu akan kuceritakan
padamu akan kutuang rahasia penantian
yang dilumuri harapan
hujan,
kutitipkan salam
hanya untuk dia seorang
kekasihku tersayang
yang menungguku dengan kesetiaan
yang sangat kubanggakan
dari surga khayalan
hujan,
telah membuat pikiranku demam
(Denpasar-Bali, Sabtu 27 Desember 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI