Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Langit dan Laut Menyatu

12 Maret 2020   10:42 Diperbarui: 12 Maret 2020   10:48 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: pexels.com/RobertoNickson)

dari balik awan
ketika tinggi kau terbang
'lihatlah!
langit dan laut menyatu
kawin yang tak kenal musim

hanya biru yang berpadu
di saat siang tatapmu nyalang

hanya kelam yang memeram
di saat jubah malam merentang

dari dasar samudera
ketika semakin dalam kau menyelam
'lihatlah!
laut dan langit merapat
persetubuhan yang tak kenal zaman

ketika langit dan laut menyatu
menjadi selembar kertas utuh

biru
atau pekat beradu

(Denpasar-Bali, Kamis 25 Desember 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun