kita dalam kisah
gambar cerita perjalanan kita
ketika kau datang di pintu kehidupanku
laiknya oase dalam gersang padang pasirku
dahaga telah ku tuntaskan di kesejukanmu
ada hutang yang tak terbayar
biarlah berakar
kita dalam kisah
panggung sandiwara tergelar
di tengah hiruk-pikuknya kekecewaan
bersorak sorai dengan air mata
tak henti berderai luka
tubuh-tubuh cinta telah masai
menanti matahari yang akan mengurai
dirimu meringkuk di pojok pelik
menyesali buah yang kau petik
yang ternyata penuh getah karena masih sangat mentah
kita dalam kisah
masih dalam sebuah kisah
yang teradaptasi dari sekobokan nyalang nyata
yang tuang seenaknya
yang lempar semaumu semuanya
menjadi selembar mimpi
sebuah maya
(Denpasar-Bali, Rabo 17 Desember 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H