Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berjuang

23 Januari 2020   11:00 Diperbarui: 23 Januari 2020   11:10 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: "Inner Struggle" by Michael Koole/flickr.com)

berjuang,
aku berjuang seorang diri
mengumpulkan semua kekuatan
menghimpun seluruh pasukan
kesatuan diri yang terlatihkan

di sini,
peperangan akan digelar
perebutan kekuasaan besar-besaran
dua kubu yang beradu
di atas medan perang
selembar hatiku
sekepal jiwaku
sejumput batinku

berjuang,
aku berjuang memenangkan
diriku sendiri
akan kekalahan
diriku yang lain

berjuang,
berjuang dan berjuang
mematahkan seluruh belulang
memutuskan segenap persendian
mencerabut semua otot serta menghancurkan segala kedagingan

berjuang,
kiri-kanan
untuk mati di dalam diri
membangun pembaharuan

(Denpasar-Bali, Jum'at 19 Desember 2008. 1001 Puisi Nadya Nadine).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun