kepada diriku
tetaplah dalam pijakmu
sendu yang hadir
harus kupikul sendiri
tanpa bantuan tenaga dari sesiapa
karena kita bukanlah siapa-siapa
di atas panggung kering
yang diterikkan matahari terjaring
menarilah
tubuh yang kian kurus tak terurus
digigit sepi dari hari ke hari
jangan sampai hanyut
menyerah pada kepasrahan diri nan kecut
kepada diriku
tetaplah kukuh pada pendirianmu
jadilah guru yang mengajari dirimu sendiri
sebab setiap hati memiliki haluan menanti
sebentar lagi laju kita menepi
di pintu langit yang tertinggi
di lorong bumi terendah dari reruntuhan diri
kepada diriku
bahagia menantimu
di pelupuk luka kering jarahan waktu
(Denpasar-Bali, Minggu 14 Desember 2008. 1001 Puisi Nadya Nadine).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H