Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kepada Diriku

21 Januari 2020   07:36 Diperbarui: 21 Januari 2020   07:33 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: freepik.com/jcomp

kepada diriku
tetaplah dalam pijakmu

sendu yang hadir
harus kupikul sendiri
tanpa bantuan tenaga dari sesiapa
karena kita bukanlah siapa-siapa

di atas panggung kering
yang diterikkan matahari terjaring
menarilah
tubuh yang kian kurus tak terurus
digigit sepi dari hari ke hari
jangan sampai hanyut
menyerah pada kepasrahan diri nan kecut

kepada diriku
tetaplah kukuh pada pendirianmu
jadilah guru yang mengajari dirimu sendiri
sebab setiap hati memiliki haluan menanti

sebentar lagi laju kita menepi
di pintu langit yang tertinggi
di lorong bumi terendah dari reruntuhan diri

kepada diriku
bahagia menantimu
di pelupuk luka kering jarahan waktu

(Denpasar-Bali, Minggu 14 Desember 2008. 1001 Puisi Nadya Nadine).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun