Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lunas

8 Januari 2020   13:15 Diperbarui: 8 Januari 2020   13:23 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber istock.com/amoklv)

di tepian sungai Gangga
kuhanyutkan agama pamungkas

lunas!
telah lunas hutang-hutangku

bergegas langkah ringan menapak
sepuluh jari kakiku rontok ke tanah
semakin ringan langkahku menapak
beban telah tertelan semua

menara Eifel melambai
kaki-kakinya kesemutan

duduklah sejenak!
langit berseru congkak

hutang-hutang kehidupan telah lunas
terbayar culas

(Denpasar-Bali, Selasa 30 Desember 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun